Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui Risiko Mobil Dibawa Menerjang Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa wilayah di Tanah Air sudah mulai diguyur hujan baik dengan intensitas rendah maupun tinggi. Bahkan di beberpa daerah, derasnya guyuran hujan menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang air.

Kondisi ini tentu saja menjadi masalah bagi pengguna kendaraan bermotor. Tidak hanya pengendara roda dua, tapi juga roda empat.

Meski, mobil dianggap lebih aman dikendarai saat melintasi di bawah guyuran hujan atau pun menerjang genangan air, bukan berarti hal itu bisa dilakukan dengan sembarangan.

Pada ketinggian tertentu seperti pada sampai pada lubang saluran udara mobil sangat berbahaya jika tetap dilewati. Salah satu risiko yang bisa terjadi jika pengemudi nekat melewatinya adalah terjadinya water hammer.

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, jika kondisi kerusakan yang terjadi karena water hammer maka harus turun mesin.

“Kalau sudah water hammer harus turun mesin, hampir rata-rata kasus water hammer ini blok mesin pecah karena stang piston yang patah dan menonjok ke dinding blok mesin,” kata Didi kepada Kompas.com belum lama ini.

Kondisi tersebut terjadi karena air tidak dapat terkompresi, menyebabkan setang piston menjadi bengkok dan lama-kelamaan bisa patah. Dengan kerusakan tersebut, Didi mengatakan, biaya yang harus dikeluarkan pemilik mobil tentunya juga akan sangat besar.

Pasalnya, banyak part yang harus diganti, mulai setang piston, piston hingga blok mesin yang pecah.

“Biaya cukup mahal dan pengerjaannya lama, karena kalau blok mesin pecah harus dipesan dan diketok nomor mesin baru sesuai nomor yang lama, oleh karena itu butuh dokumen-dokumen termasuk dari kepolisian,” kata dia.

Didi mengatakan, jika kerusakan sampai penggantian blok mesin dan proses lainnya maka biayanya bisa sampai puluhan juta rupiah.

Sedangkan, untuk perbaikan mobil yang sudah mengalami water hammer dengan kondisi yang parah tersebut bisa memakan waktu hingga tiga bulan.

“Untuk kisaran saya kurang paham, namun harus ganti blok mesin, setang piston, piston, dan lain lain bisa sampai puluhan juta rupiah. Prosesnya bisa sampai 2-3 bulan tergantung cepatnya pengurusan dokumen dan stok partnya,” ucap Didi.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/28/121200815/ketahui-risiko-mobil-dibawa-menerjang-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke