JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki bulan Oktober, Indonesia mulai memasuki siklus musim penghujan kembali. Sejumlah daerah juga telah mengalami kenaikan curah hujan. Risiko banjir pun kembali datang.
Bagi pemilik sepeda motor, ada baiknya untuk segera melakukan penggantian oli mesin setelah motornya terendam banjir. Mengingat air yang bisa masuk ke ruang mesin lewat knalpot dan saluran udara, oli mesin berisiko terkontaminasi.
Asep Suherman, Kepala Bengkel AHASS Daya Motor Cibinong dan Megamendung, mengatakan bahwa usai terendam, motor harus segera diperiksa kondisi mesinnya. Jangan sampai oli tercampur dengan air.
"Jika kurang paham dalam melakukan pengecekan tersebut, dan untuk mengecek hal itu maka sebaiknya konsumen melakukan pengecekan di bengkel resmi," kata Herman kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Jika sudah terlanjur terkontaminasi air, mesin jadi tidak sehat. Jika dibiarkan tanpa dilakukan penggantian oli, komponen dalam mesin lama-lama bisa aus.
Apabila ingin mengganti oli sendiri, pastikan dilakukan dengan benar. Buang oli lama dan lakukan pembilasan agar oli yang sebelumnya tercampur dengan air bisa hilang dari mesin.
Pembilasan oli mesin pada sepeda motor prinsipnya sama dengan pembilasan mesin lain. Oli lama dikeluarkan, lalu tuangkan oli baru sesuai jenis yang akan digunakan. Nyalakan mesin sebentar dan buang oli pembilas.
Jika oli pembilas sudah dikeluarkan, barulah tuang oli baru pada mesin hingga sesuai dengan ketentuan oli yang dibutuhkan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/20/111200015/bilas-oli-mesin-usai-sepeda-motor-terendam-banjir