JAKARTA, KOMPAS.com - Balapan Moto3 di Austin pada pekan lalu diwarnai dengan dua kecelakaan. Seperti diketahui, kecelakaan pertama menimpa Filip Salac yang terjatuh di tikungan 11 pada lap 8.
Pebalap muda itu mengalami selip ban hingga mengalami high side. Insiden tersebut bahkan membuat sarung tangan kanan pebalap CarXpert Prustel GP itu terlepas.
Akibat insiden itu, pihak penyelenggara mengibarkan red flag yang menjadi penanda balapan dihentikan untuk sementara.
Setelah Salac diketahui dalam kondisi sadar, pihak penyelenggara memutuskan untuk melanjutkan balapan dan mengulang lima lap.
Namun saat balapan kembali digelar, kecelakaan hebat kembali terjadi. Kali ini menimpa Pedro Acosta, Deniz Oncu, Andrea Migno dan Jeremy Alcoba.
Insiden itu terjadi saat Alcoba terjatuh lantaran bersenggolan dengan Deniz Oncu yang memotong roda depan Alcoba secara berbahaya.
Sontak tiga rider yang berada dibelakangnya tak dapat menghindar, salah satunya adalah Pedro Acosta yang diketahui terpental hingga setinggi 6 meter.
Kejadian ini pun mendapat sorotan dari legenda hidup MotoGP Valentino Rossi. The Doctor mengkritik pedas keputusan penyelenggara Moto3 yang tetap mengulang lima lap usai terjadi kecelakaan pertama.
“Bagi saya, mereka membuat kesalahan, karena membuat Moto3 mengulang lima lap itu terlalu berbahaya. Ini seperti Roulette Rusia (permainan maut),” kata Rossi dikutip dari Speedweek, Rabu (6/10/21).
"Para pembalap Moto3 sudah tidak terkendali, mereka terlalu agresif, terlebih dalam balapan lima lap. Masalahnya mereka sudah gila, sudah diajari untuk agresif sejak usia muda. Oncu bergerak lurus ketika dia tahu ada rider lain disisinya. Itu berpotensi kecelakaan fatal. Saya sangat takut untuk semua orang,” lanjut Rossi.
Akibat kejadian tersebut, pihak penyelenggara menjatuhi hukuman larangan dua kali balapan kepada Deniz Oncu, yakni di Seri Emilia Romagna dan Algavre.
Valentino Rossi pun setuju dengan hukuman yang diberikan. Namun, ia tetap mengecam keputusan penyelenggara untuk menguang balapan setelah red flag pertama.
“Situasi harus berubah sebelum hal lain terjadi. Anda harus menghormati keselamatan Anda sendiri dan lawan Anda, itu hal yang paling penting, lebih penting dari kemenangan. Karena di sini Anda bermain dengan nyawa para rider muda, dan adalah potensi bencana,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/06/140403115/valentino-rossi-kecam-penyelenggara-moto3