Cuaca hujan menuntut kondisi mobil yang prima, salah satunya bagi mobil yang dilengkapi dengan defogger.
Saat hujan, kaca mobil cenderung akan berembun. Defogger inilah yang berfungsi menangkal embun agar visibilitas selama berkendara tetap jelas.
Defogger dapat menghalangi proses terjadinya embun pada kaca depan dan belakang. Defogger kaca depan biasanya memanfaatkan embusan AC lewat kisi-kisi dasbor. Sedangkan defogger kaca belakang menggunakan elemen pemanas dari tembaha yang biasa menempel di balik kaca film.
Garis-garis berwarna oranye itu bakal dialiri listrik dan menghasilkan panas, sehingga menangkal proses terjadinya embun.
Kepala Bengkel Auto2000 Krida di Jakarta Selatan Rudi Ganefia mengatakan, jika defogger kaca belakang butuh perhatian khusus untuk perawatan dan penggunaanya.
“Tak seperti defogger kaca depan yang bebas perawatan, defogger kaca belakang terdiri dari elemen pemanas yang menempel di kaca. Garis-garis ini bisa rusak, salah satunya karena proses pemanasan kaca film yang tidak benar,” ucap Rudi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Jika defogger bermasalah, otomatis visibilitas ke bangian belakang terganggu. Rudi melanjutkan, pemilik kendaraan bisa melihat kondisi elemen tembaga apakah masih menempel secara utuh atau tidak.
Selain itu coba perhatikan bagian soket yang berada di tepian defogger. Menurut Rudi, bagian tersebut penting untuk dijaga, jangan sampai basah, karena bisa saja terjadi korslet.
Sementara untuk membersihkannya, cukup di lap saja menggunakan lap chamois atau microfiber. Selain itu, defogger jangan dinyalakan terus-menerus. Ketika embun sudah hilang lebih baik dimatikan.
“Selain itu, pemilik mobil jangan lupa untuk matikan defogger saat cuaca terik agar terhindar dari risiko kaca mobil pecah karena kepanasan,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/02/140200415/penting-saat-musim-hujan-perhatikan-cara-merawat-defogger