JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Indonesia akan memulai produksi mobil listrik paling lambat pada Mei 2022 mendatang.
Hal tersebut sejalan dengan tekad pabrikan asal Korea Selatan Hyundai untuk terus mempercepat proses pembangunan pabrik di wilayah Karawang, Jawa Barat sejalan dengan investasi serta komitmen yang ditandatangani November 2019 lalu.
"Alhamdulillah tahap pertama mobil listrik yang kami tandatangani November 2019, mulai pembangunan pada 2020 sekalipun pandemi covid-19. Pada 2022, Mei paling lambat, Insya Allah sudah produksi," kata Bahlil dalam Groundbreaking Ceremony Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution, Rabu (15/9/2021).
Hyundai sendiri nantinya juga akan membentuk konsorsium yang terdiri atas Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, dan LG Energy Solution.
Konsorsium itu akan bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk membangun pabrik sel baterai listrik di Karawang, Jawa Barat.
Fasilitas sel baterai itu akan memiliki kapasitas produksi sebesar 10 giga watt hour (GwH). Nantinya, baterai tersebut akan memasok kendaraan listrik yang diproduksi oleh Hyundai.
"Arahan Pak Presiden adalah bagaimana pikirannya bukan hulunya dulu tapi hilirnya yang dimainkan. Jadi 10 giga ini, dua tahun pertama kami izinkan untuk impor bahan baku," kata Bahlil.
Setelah dua tahun, maka perusahaan wajib mengambil bahan baku dari dalam negeri. Dengan demikian, volume impor secara nasional akan berkurang.
Secara keseluruhan, Bahlil menyebut investasi dari Korea Selatan meningkat dalam dua tahun terakhir. Pada kuartal I 2021, Korea Selatan masuk dalam tiga besar negara yang menanamkan dana di Indonesia dengan nilai 9,8 milar dollar AS.
Di kesempatan terpisah, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Makmur menyebut pembangunan pabrik Hyundai kini sudah mencapai 99 persen, tidak terpengaruh pandemi Covid-19.
Kini, perseroan sedang melakukan tahapan persiapan untuk bisa langsung masuk ke tahap produksi kendaraan bermotor. Pabriknya sendiri, direncanakan bisa selesai akhir tahun ini.
"Kita harapkan seperti itu, tidak berubah di mana akhir tahun ini sudah bisa beroperasi (pabrik)," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/15/174100715/indonesia-mulai-produksi-mobil-listrik-mei-2022