JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam rangka memberantas truk over dimension over load (ODOL) serta penyempurnaan sistem dan teknologi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal menghapus penggunaan jembatan timbang konvensional.
Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, mengatakan, ke depan pihaknya bakal mengembangkan jembatan timbang yang berbasis online.
“Sehingga ke depannya kami akan melakukan perubahan terhadap tata kelola terhadap infrastruktur jembatan timbang. Terutama menyangkut masalah timbangannya, ke depan kami akan menggunakan WIM (Weight in Motion),” ujar Budi, dalam webinar (13/9/2021).
“Jadi tidak menggunakan jembatan timbang portabel lagi, dan kemudian kita tidak memerlukan jembatan timbang dengan luas sampai 1-2 hektar, cukup dengan sedikit saja ruangnya,” kata dia.
Selain mengembangkan jembatan timbang online, menurut Budi, sistem ini bakal terintegrasi dengan ETLE yang sudah dikembangkan kepolisian, sehingga pengawasan truk ODOL nantinya bisa lebih terukur.
Untuk diketahui, WIM adalah suatu alat timbang kendaraan bermotor dengan metode pengukuran beban kendaraan yang dapat dilakukan ketika kendaraan dalam kondisi bergerak.
Weigh In Motion (WIM) dapat mengetahui berat kendaraan, kecepatan kendaraan, jumlah sumbu (axis), jarak per sumbu dan berat per sumbu.
Sensor bahkan bisa mengetahui dimensi panjang, lebar, tinggi, jarak sumbu, julur depan, julur belakang dan konfigurasi sumbu.
Sistem ini dikembangkan untuk mempermudah proses pendataan, dan pengawasan angkutan barang.
"Sistem dan teknologi harus segera diterapkan untuk semua UPPKB, supaya tidak ada lagi transaksi antar orang,” ucap Djoko Setijowarno, Pengamat Transportasi dari Universitas Soegijapranata, belum lama ini.
“Memang dituntut komitmen dan kesadaran semua pihak untuk menuju zero truk ODOL. Sinergi antar Kementerian dan Lembaga sangat diperlukan," kata Djoko.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/14/130659415/kemenhub-bakal-hapus-jembatan-timbang-konvensional-diganti-dengan-wim