JAKARTA, KOMPAS.com - Melalui gelaran Yard Built Indonesia, Yamaha kembali melahirkan karya custom menarik dari motor sport bergaya Neo Retro XSR 155, hasil olahan para modifikator asal Pulau Dewata.
Sebanyak empat Yamaha XSR berhasil bersolek setelah dirancang ulang builder lokal dengan mengusung ragam konsep dari inspirasi yang berbeda, sehingga menjadi ciri dari masing-masing karya.
Empat builder yang meracik XSR adalah Deus Ex Machina “Temple of Enthusiasm”, Treasure Garage, Kedux Garage, dan AMS Motorcycle Garage.
Deus Ex Machina “Temple of Enthusiasm” menuntaskan custom XSR dengan paduan konsep "Moto & Surf" yang memang cukup menjadi tren di Bali. Hasil olahan yang dijuluki Aka-Tombo (Red Dragonfly) tersebut juga didedikasikan sebagai penghormatan bagi motor legenda Yamaha, yakni YA-1.
"Kami merancang “Moto & Surf” sebagai refleksi dari lifestyle di Bali, dengan tampilan urban look yang punya kegunaan di berbagai aktivitas baik kerja, ke pantai untuk surfing, dan rekreasi camping misalnya," kata Anthony Mclnerheney, concept designer Deus Ex Machina “Temple of Enthusiasm” dalam keterangan resminya, Sabtu (11/9/2021).
Anthony menambahkan, salah satu alasan kuat disematkan unsur surfing pada karyanya untuk merefleksikan apa yang dilakukan. Hal tersebut karena banyak orang tahu selama ini Deus lebih ke costom motor, padahal juga mengarap papan surfing.
Karena itu, kedua unsur tersebut dikolaborasikan. Menariknya, meski sudah cukup banyak menggarap motor lansiran Yamaha, tapi XSR 155 menjadi yang pertama.
"Ini XSR 155 pertama yang kami custom. Jadi kami bisa menggunakan nama motor pertamanya (Yamaha Motor Company) untuk kreasi XSR 155 pertama kami," kata Anthony.
Sementara itu, di tangan Treasure Garage, XSR 155 disulap menjadi “Modern Futuristic Supermoto” guna memberikan sentuhan berbeda dengan karakter kuat dari supermotor yang biasanya diaplikasikan pada motor offroad.
Imanuel Prakoso dari Treasure Garage, mengatakan pemilihan konsep yang kelaur dari pakem retro dilakukan untuk memberikan tema yang tidak biasa dan belum banyak dieksekusi pada custom XSR 155.
"Sekaligus ingin menampilkan karakter motor di jalanan aspal yang agresif dan enak dipakai, fungsional untuk harian. Lalu dikombinasikan dengan konsep modern futuristic, kiblatnya ke model motor listrik yang biasanya lebih tampil futuristic," kata Imanuel.
Kedux Garage juga tak mau kalah menampilkan gaya berbeda. Hasil XSR garapannya di namakan Black Dog karena mengibaratkan anjing hitam yang kurus dan lincah, sehingga mampu diajak ke jalan macet serta sempit dengan nyaman.
"Untuk custom XSR 155 ini saya mengambil konsep yang inspirasinya mendekati club style yang menggunakan shockbreaker double di belakang, stang dibuat tinggi, nyaman dikendarai. Nyaman karena didukung posisi tangan, posisi punggung tegak, kaki nggak terlalu tekuk," kata Komang Gde.
Terakhir, di tangan AMS Motorcycle Garage XSR dibuat dengan konsep cafe racer yang dijuluki “Sang Macan”. Gaya Neo Retro hasil pabrikan dibuang, sentuhan dan lekukan body work baru diberikan sesaui pakem yang tak menggunakan pelapis cat sebagai finishing, namun dibuat halus dengan usahapan tangan alias manual.
"Karena bahan body work-nya alumunium, kami menggunakan sistem hairline polish finishing yang merupakan ciri khas kami juga. Jadi alumuniumnya kami gosok-gosok secara manual pakai tangan sampai halus dan mengkilap. Dengan hairline polish finishing terlihat seperti ada serat-serat rambut pada bahan alumunium," ucap Putu Ajus dari AMS Motorcycle Garage.
Melalui konsep tersebut, Putu menjelaskan bila pihaknya ingin memperlihatkan totalitas dan kualitas. Tak kalah penting, karya ini juga menujukan bila modifikasi adalah seni, butuh waktu, dan pendalaman yang kuat untuk membangun karakternya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/11/142200715/kuartet-custom-yamaha-xsr-155-dari-pulau-dewata