JAKARTA, KOMPAS.com – Meski populasinya makin minim, tapi di beberapa daerah angkutan perkotaan (angkot) masih jadi andalan transportasi mikro bagi warga. Bicara angkot, ada dua model yang bersaing di segmen kendaraan niaga ini, adalah Suzuki Carry dan Daihatsu Gran Max.
Carry memang sejak lama menjadi primadona angkot, namun kehadiran Gran Max memberi pilihan lain bagi pebisnis. Untuk angkot, mobil ini praktis awalnya sasis pikap, kemudian dibuatkan bodi belakang ke perusahaan karoseri.
Setiap karoseri angkot memiliki desain khas masing-masing. Biasanya yang membedakan hanya di bagian kepala, atau muka dari sasis yang dipilih.
Kali ini Kompas.com akan sedikit membahas eksterior dari kedua angkot yang marak di jalanan. Pertama untuk Carry, dengan model terbaru bisa dibilang bentuknya sangat mengotak, berbeda dengan generasi sebelumnya yang membulat.
Bagian depan Carry seperti memiliki semi bonnet, namun tidak bisa dibuka. Kemudian untuk bumper, karena mengambil basis dari pikap, bumper dan gril masih memakai warna dasar plastik, yaitu hitam.
Beralih ke Gran Max, bisa dibilang saat awal menjadi angkot, bentuknya lumayan unik karena memiliki bonnet depan. Bentuk bagian depan dari Gran Max pun membulat, dengan bagian bumper yang juga masih berwarna dasar plastik.
Kalau membahas soal bodi tambahan buatan karoseri, tentu angkot memiliki pintu masuk di bagian kiri. Begitu juga terpasang jendela yang dibuka dengan cara digeser. Untuk menambah ruang kepala penumpang, atap bagian belakang ini dibuat lebih tinggi.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/25/100200515/adu-angkot-bahas-eksterior-suzuki-carry-dan-daihatsu-gran-max-