Jelang Akhir Insentif PPnBM, Distribusi Xpander Mulai Lancar

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengungkapkan bahwa distribusi produk kendaraan bermotor terlarisnya, Xpander, ke pihak konsumen saat ini sudah mulai lancar.

Hal tersebut sejalan dengan upaya perseroan untuk mendorong produksi di pabrik setelah sempat tidak bisa berkerja secara optimal imbas pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) beberapa bulan belakangan.

Namun diakui untuk beberapa varian dan warna tertentu, masa tunggu alias inden masih berkisar 1-2 bulan dari tanggal pemesanannya.

"Kami mohon maaf karena beberapa bulan terakhir konsumen harus tunggu 1-2 bulan karena permintaan pasar meningkat usai diberikan insentif PPnBM sementara pabrik masih kesulitan produksi karena PPKM," kata Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, Tetsuhiro Tsuchida dalam diskusi virtual, Rabu (18/8/2021).

"Hari ini secara umum inden Xpander sudah dapat kami penuhi sampai akhir bulan Agustus 2021. Hanya saja untuk varian dan warna tertentu masih harus menunggu 1-2 bulan," lanjut dia.

Tapi pada kesempatan tersebut, Tsuchida belum menyebutkan varian serta warna yang inden itu. Pihak diler pastinya terus memberikan keterangan pada konsumen terkait mengenai masalah masa tunggu.

"Kami terus berusaha dan berkoordinasi dengan pabrik agar secepat mungkin delivery kepada konsumen. Memang, ada kendala di pabrik tapi kami tetap usahakan," ucapnya.

Sebelumnya, PT MMKSI mengakui bila terdapat lonjakkan permintaan mobil baru setelah diterapkannya pembebasan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mulai Maret 2021.

Tapi, lonjakkan itu belum bisa diserap sepenuhnya oleh pabrik karena belum bisa beroperasi secara optimal di tengah pandemi Covid-19.

"Kami sangat apresiasi atas antusiasmen konsumen untuk memesan produk Mitsubishi dan kami berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memenuhinya," kata Manager of Sales and Marketing Division MMKSI Amiruddin.

"Inden saat ini sudah jadi isu penting otomotif karena demand sangat tinggi dibandingkan suplai. Guna mengatasi hal tersebut, kami akan mencoba meningkatkan kapasitas produksi," lanjut dia.