JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga sebagai Sub Holding Commercial & Trading, terus mengembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum alias SPKLU.
Upaya tersebut guna mendukung program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di dalam negeri, yang tercantum dalam PP Nomor Nomor 55/2019.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan, kini sudah ada enam SPKLU yang telah memiliki fasilitas fast charging, yakni di SPBU Fatmawati, SPBU MT Haryono, SPBU Lenteng Agung, SPBU Kuningan, SPBU Area Bandara Soekarno Hatta, dan Puspitek BPPT Serpong.
“Sudah menjadi top of mind bahwa Pertamina adalah perusahaan penyedia bahan bakar primer bagi masyarakat Indonesia, mengikuti perkembangan teknologi," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (10/8/2021).
"Sebagai upaya menuju penggunaan energi yang ramah lingkungan, kami di sisi hilir sejak 2020 terus mengembangkan infrastruktur pendukung ekosistem kendaraan listrik yakni SPKLU, bekerja sama dengan beberapa partner strategis,” lanjut Alfian.
Sehingga, bagi pengguna kendaraan listrik bisa langsung memanfaatkan fasilitas terkait di lokasi yang telah siap dan melakukan pengisian baterai kendaraan listriknya.
Waktu pengisian dengan SPKLU fast charging tersebut berkisar antara 30 menit hingga 1 jam. Secara bersamaan, saat ini Pertamina juga sedang mengembangkan menu SPKLU di aplikasi MyPertamina, sebagai layanan untuk mempermudah pengguna kendaraan listrik menggunakan SPKLU Pertamina.
“Ini adalah komitmen Pertamina Patra Niaga dalam mengembangkan dan menyiapkan infrastruktur hilir guna mendukung percepatan ekosistem KBLBB. Salah satu yang sedang kami siapkan saat ini juga adalah Battery Swapping Station," kata Alfian.
Ia melanjutkan, ke depan seluruh SPBU Pertamina juga akan terintegrasi dan lebih ramah lingkungan atau disebut dengan green energy station.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan bahwa transisi energi merupakan sebuah keniscayaan. Sehingga, perseroan berkomitmen untuk melakukan transformasi dan transisi energi dengan signifikan serta cepat.
"Target kami di sisi hilir ada 250–300 green energy station yang siap melayani masyarakat di tahun ini. Kami berterima kasih atas seluruh dukungan partner strategis serta pemerintah terhadap upaya Pertamina dalam menyiapkan infrastruktur hilir energi terbarukan di Indonesia,” ujar dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/10/193210415/sudah-siap-pertamina-sediakan-fasilitas-fast-charging-mobil-listrik