JAKARTA, KOMPAS.com - Casey Stoner merupakan mantan juara dunia MotoGP 2007 dan 2011. Pebalap asal Australia ini ternyata pernah mengalami sakit keras hingga berbaring tak berdaya.
Stoner memutuskan pensiun dari karier balap profesionalnya pada akhir musim 2012. Namun, dia sempat menjadi test rider untuk Ducati pada musim 2016.
Pada November 2020, Stoner membeberkan bahwa dirinya pernah mengalami chronic fatigue syndrome (CFS) atau sindrom kelelahan kronis. CFS adalah kondisi yang ditandai dengan rasa lelah sepanjang waktu.
Penderita CFS juga akan merasakan kesulitan untuk berkonsentrasi, radang tenggorokan, sakit kepala, dan beberapa gejala lainnya.
Sebelumnya, Stoner pernah didiagnosis mengalami intoleransi laktosa. Namun, ternyata diagnosis tersebut salah. Dia yakin bahwa faktanya yang menyebabkan dirinya sakit adalah Epstein-Barr virus (EBV).
Bahkan, Stoner yakin sudah terkena virus tersebut sejak masih balapan. Dokter pun meyakini virus tersebut yang menyebabkan kondisinya sekarang.
"Saya balapan dengan Epstein-Barr, tapi sindrom kelelahan kronis itu adalah level yang berbeda. Ini sangat buruk. Saya tidak percaya penyakit ini ada. Ini dimulai setelah bahu saya yang terluka direkonstruksi pada 2018," ujar Stoner, dikutip dari Visordown.com, Kamis (5/8/2021).
Stoner menambahkan, ketika dia mulai latihan setelah menjalani operasi, dia tak berdaya ketika sesi gym berjalan separuh. Dia pun didiagnosis dengan sindrom kelelahan kronis.
"Saya menghabiskan enam bulan tidak pernah jauh dari kamar tidur dan sofa. Itu saja, itulah keseharian saya. Selama dua tahun saya benar-benar tidak berguna, bahkan dengan anak-anak saya," kata Stoner.
Stoner mengatakan, dia merasa tidak memiliki energi untuk melakukan apa pun. Bahkan, dia mengaku hanya mencoba untuk berjuang. Ketika dia merasa sudah lebih baik dan bisa melakukan lebih banyak kegiatan, penyakitnya kambuh lagi dan Stoner pun harus menghabiskan waktu beberapa minggu lagi di sofa.
"Saya butuh lebih dari setahun untuk belajar tidak peduli sebaik apa pun yang saya rasakan, saya tidak bisa melakukan apa-apa. Ini memberikan efek yang besar pada keluarga saya. Adriana harus melakukan banyak pekerjaan, karena dia harus mengurus saya dan anak-anak," ujar Stoner.
Stoner mengaku sudah bisa mengatasi penyakitnya dengan lebih baik. Meskipun demikian, tidak ada kejelasan apakah dia bisa benar-benar melewatinya.
"Beberapa bulan belakangan ini adalah yang terbaik yang saya rasakan selama 3,5 tahun. Saya merasa lebih baik dan lebih waspada," kata Stoner.
Bahkan, Stoner mengaku sudah bisa bicara dengan normal. Sebab, sebelumnya dia sempat melupakan beberapa kata-kata saat sedang berbicara. Kini, pebalap yang menggunakan nomor start 27 tersebut sudah belajar untuk menerima kondisinya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/06/104200615/cerita-casey-stoner-yang-sakit-keras-hingga-berbaring-tak-berdaya