JAKARTA, KOMPAS.com – Rem merupakan komponen penting yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan sebuah kendaraan. Jenis rem sendiri pada umumnya terbagi jadi dua, cakram dan tromol.
Jika melihat mobil atau motor dengan rem depan tromol, mungkin banyak yang bilang kalau kendaraan tersebut ketinggalan zaman. Mengingat rem cakram sudah sangat umum digunakan untuk rem depan kendaraan bermotor.
Namun berbeda ceritanya pada kendaraan niaga seperti truk yang masih menggunakan rem tromol. Padahal jika dibandingkan dengan motor, truk punya berat yang jauh lebih besar.
Lalu, mengapa truk yang berat kebanyakan menggunakan rem jenis tromol?
Prasetyo Adi, Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia mengatakan, sebenarnya baik rem jenis cakram atau tromol, memiliki kemampuan untuk menghentikan kendaraan dengan baik.
“Penggunaan tromol pada truk disebabkan sisi ekonomis saja. Selain itu, rem tromol juga unggul dalam hal pengereman kendaraan dengan beban yang besar, alias kuat,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, belum lama ini.
Namun dibalik kekuatannya menahan beban yang besar, ada kelemahan dari rem tromol, yaitu kurang baik dalam melepas panas. Sehingga jika rem mengalami overheat, kemampuan pengeremannya jadi berkurang.
“Pertimbangan memakai rem tromol juga karena safety, tetapi harus digunakan sesuai spesifikasinya. Kalau nantinya rem tidak mampu menahan beban, pasti akan rusak dan akibatnya bisa kecelakaan,” kata Prasetyo.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/22/112200815/mengapa-truk-mayoritas-masih-pakai-rem-tromol