Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Karoseri Adiputro Mulai Bikin Bus Single Glass

JAKARTA, KOMPAS.com – Tren bus besar di Indonesia saat ini masih menggunakan model double glass. Double glass ini artinya kaca depan bus terdiri dari dua kaca yang disusun bertingkat.

Secara tampilan, desain double glass ini memang terlihat lebih gagah. Jadi walaupun bus hanya satu lantai, dari luar terlihat menyerupai bus tingkat atau jadi lebih tinggi.

Namun selain double glass, belum lama ini beberapa karoseri mulai kembali merilis bus dengan kaca tunggal atau single glass.

Lihat saja karoseri Laksana, Tentrem, dan Morodadi Prima yang lebih dulu merilis bus baru dengan single glass.

Salah satu karoseri besar di Indonesia, Adiputro pun turut meluncurkan bus dengan kaca tunggal. Misalnya seperti yang diunggah oleh akun Instagram Subhan Edi yang memperlihatkan bus terbaru Adiputro.

Dalam foto yang diunggah, terlihat satu unit bus berkelir merah berada di karoseri Adiputro. Bus ini masih terlihat polos di bagian lambungnya, belum ada nama PO apa yang menjadi pemiliknya.

Secara desain, single glass buatan Adiputro ini terlihat cocok dengan desain depan yang modern. Selain itu juga ada tambahan wiper yang ada di bagian atas, jadi total ada tiga wiper di bagian depan.

Selain itu, hilangnya topi atau bando yang biasanya ada di bus double glass membuat bus baru ini memiliki kaca yang besar. Selain itu, posisi spionnya juga jadi terlihat agak tanggung karena absennya topi.

Selain di bagian depan, tidak ada ubahan lainnya di sisi samping bus. Misalnya untuk selendang, masih memakai model Voyager atau biasa juga disebut selendang geprek dari varian Jetbus 3+ Voyager.

Monokok

Karoseri Adiputro belum lama ini merilis satu varian bus terbaru. Bus ini diberi nama Jetbus Transit, sebuah bus medium dengan bodi monokok serta coil spring yang dibuat untuk bus perkotaan.

Adiputro sendiri mengklaim kalau bus ini lebih ringan karena memakai model monokok. Selain itu, menggunakan coil spring sebagai sistem suspensinya juga dibilang lebih stabil sehingga membuat penumpang nyaman.

Sebenarnya, Jetbus Transit ini bukan produk pertama dari Adiputro yang memakai bodi monokok. Karoseri Adiputro pertama kali membuat bodi bus monokok pada tahun 1990-an.

Saat itu karoseri asal Malang ini mendapatkan lisensi dari pembuat bus di Jerman, Neoplan. Neoplan ini juga menjadi nama dari produk Adiputro yang memakai bodi monokok dan menjadi yang pertama memakai suspensi udara.

Selain bus yang menggunakan bodi monokok, tampilan bus ini juga bisa dibilang keren. Karena bodi tersebut, bus jadi terlihat lebih ceper, ditambah tampilannya yang mengotak dengan lampu depan yang disusun secara horizontal.

Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya mengatakan, untuk bodi Neoplan buatan Adiputro, mesin dan komponen kaki-kaki menggunakan dari sasis yang ada di dalam negeri. Namun peredarannya tidak begitu banyak.

“Biaya buatnya mahal. Memang bodinya nyaman, tapi soal bebannya, nampaknya tidak begitu berbeda dengan bus pada umumnya,” kata Dimas kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Namun beberapa tahun selanjutnya, perkembangan bus dengan bodi monokok ini tidak berlanjut. Bus yang beredar saat ini tidak lagi monokok, paling ada yang modular, yaitu dua sasis yang digabung dengan space frame untuk bagasinya.

Kita lihat saja kabar dari Jetbus Transit ini. Kira-kira kapan ya Jetbus Transit akan mulai marak di jalan perkotaan di Indonesia? Menarik untuk ditunggu.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/17/122200815/karoseri-adiputro-mulai-bikin-bus-single-glass

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke