JAKARTA, KOMPAS.com - Musim ini, Suzuki ditinggal oleh mantan manajer tim Davide Brivio. Anehnya, performanya langsung menurun. Padahal, tahun lalu Joan Mir berhasil jadi juara dunia.
Dari sembilan seri yang sudah berjalan, Suzuki bahkan belum satu pun meraih kemenangan. Mir yang merupakan juara dunia MotoGP 2020 pun tertinggal 55 poin dari Fabio Quartararo di puncak klasemen.
Mir sempat mengeluh bahwa paket motor yang dimilikinya tidak cukup untuk bisa mempertahankan gelar juara dunia. Namun, menurutnya itu bukan karena hengkangnya Brivio.
"Menurut saya, tentunya Davide melakukan pekerjaan yang sangat baik di Suzuki. Tapi, seperti lebih kepada: mereka tidak bisa membuat peningkatan, peningkatan teknis, langkah yang besar seperti yang lainnya," kata Mir, dikutip dari Motorsport.com, (14/7/2021).
Mir menambahkan, bukan berarti Suzuki tidak bekerja sama sekali. Selain itu, Brivio juga bukan orang yang bekerja membuat spesifikasi.
"Jadi, dalam hal ini, menurut saya, lebih kepada mereka harus lanjut untuk meningkat dan semuanya karena kita melihat yang lain melakukannya dengan cara lebih baik," ujar Mir.
Setelah ditinggal Brivio, tongkat komando sekarang dipegang oleh Shinichi Sahara. Pimpinan proyek ini juga menyebutkan bahwa Suzuki belum membutuhkan tim satelit.
"Saya sangat percaya pada Sahara dan sejujurnya jika dia berpikir demikian, berarti karena itu benar," kata Mir.
Untuk sebagian tim, memiliki tim satelit merupakan keuntungan besar agar bisa melakukan peningkatan dengan lebih cepat dan lebih baik.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/14/142100415/curhat-joan-mir-soal-suzuki-tak-kencang-lagi