Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Batasan Modifikasi Interior Mobil agar Tetap Nyaman dan Aman

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya mempercantik dan menambah nilai kenyamanan dari suatu kendaraan lazim dilakukan. Tak jarang pemilik mobil yang memilih melakukan modifikasi di bagian interior.

Apalagi, saat ini sudah banyak bengkel yang bisa membenamkan berbagai model dan nuansa di interior. Tetapi, guna mendapatkan hasil maksimum pemilik jangan melewati batas aman.

Pasalnya, menurut Mekanik Astrido Toyota Jakarta, Suryadi, langkah tersebut bisa saja merugikan konsumen karena perubahan dilakukan tanpa perhitungan matang. Terlebih lagi, bila ada bagian sakral yang dibongkar seperti dasbor.

"Tidak terkecuali untuk modifikasi bagian interior. Jika ada fungsi yang terganggu, bisa menyebabkan garansi tidak berlaku lagi," jelas Suryadi saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Selain garansi, modifikasi interior mobil juga bisa menghilangkan fungsi satu fitur keselamatan aktif, yaitu kantong udara alias airbag.

Beberapa mobil kelas menengah saat ini sudah dilengkapi lebih dari dua airbag standar, seperti di sisi jok (side airbag) dan bingkai jendela (curtain airbag).

Pernyataan serupa dikatakan Hardianto, pemilik rumah modifikasi spesialis interior Classic Car Interior.

Menurut dia, jika modifikasi interior dilakukan sembarangan atau tidak oleh ahlinya, risiko airbag tidak berfungsi terbuka lebar karena adanya penambahan atau perubahan.

Alhasil, pemilik mobil justru harus mengeluarkan biaya tambahan lagi supaya mengembalikan fitur keselamatan tersebut agar tetap berkerja optimal.

"Sekarang bengkel modifikasi interior itu banyak, tapi masih ada yang pengerjaannya tidak benar. Seperti benang untuk menjahit biasa digunakan juga untuk airbag, padahal setiap benang itu jenisnya beda-beda dan khusus," ucap Hardi.

Pada kesempatan terpisah, penjual gerai mobil bekas Taruna di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Herry mengatakan, risiko lain yang bisa terjadi jika memodifikasi interior mobil ialah berkurangnya nilai jual kembali.

"Karena tidak semua pembeli suka dengan mobil yang sudah dimodifikasi, karena risiko rusak komponen terbuka lebar," katanya.

"Penjual mobkas juga rata-rata menyuruh pemilik untuk mengembalikan keadaan mobil ke semula (orisinal) kembali, setelah itu baru dijual supaya harganya tidak jatuh terlalu jauh," lanjut Herry.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/23/112200515/batasan-modifikasi-interior-mobil-agar-tetap-nyaman-dan-aman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke