Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Premanisme Pengemudi Truk di Tanjung Priok gara-gara Macet

JAKARTA, KOMPAS.com – Polisi beberapa waktu lalu berhasil menangkap puluhan pelaku pungutan liar (pungli) kepada pengemudi truk di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kasus kriminalitas di kawasan Tanjung Priok memang sering terjadi, seperti preman yang naik ke kabin bus dan merampas telepon genggam, dompet, dan rang-barang berharga lainnya.

Lalu, apa yang menyebabkan maraknya aksi premanisme di kawasan Tanjung Priok tersebut?

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan, kemacetan dan antrean panjang menyebabkan truk berhenti. Pada kondisi seperti inilah aksi kriminal terjadi.

“Sopir ini kan sendirian, dia membawa kontainer ekspor dan impor. Kalau dia didatangi preman yang beramai-ramai, habislah sopir ini,” ucap Gemilang kepada Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Untuk penyebab kemacetannya, Gemilang mengatakan ada dua, karena depo dan pelabuhan. Depo yang ada di Tanjung Priok tidak sesuai dengan aturan, misalnya memiliki area yang sempit dan berada di lokasi yang tidak sewajarnya.

“Sekarang saja ada 41 depo, mengantre ke sana yang membuat macet jalan. Di situlah preman-preman beraksi," kata Gemilang.

Sedangkan untuk di pelabuhan, ada area panjang untuk truk yang mau melakukan bongkar muat. Proses bongkar muat ini memang lama, sehingga sopir menganggap kalau diberi uang tip, akan dilayani dengan cepat.

“Mengenai penangkapan pelaku kriminal di Tanjung Priok, rasanya belum tuntas masalahnya. Selama ini sudah sering, ditangkap, lalu dilepas lagi dan terus berulang. Kita lihat juga aksi ini sudah terorganisir,” ucapnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/15/084200415/kasus-premanisme-pengemudi-truk-di-tanjung-priok-gara-gara-macet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke