JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan gas nitrogen untuk mengisi tekanan udara dalam ban kendaraan makin umum dilakukan. Terlihat tempat-tempat pengisian gas nitrogen sudah mudah ditemui di berbagai tempat.
Sudah banyak orang memahami akan manfaat gas nitrogen untuk mengisi ban lebih baik dari angin biasa. Nitrogen memiliki ukuran partikel molekul yang lebih besar sehingga sulit merembes keluar melalui pori-pori ban. Berkat itu, tekanan udara dalam ban lebih stabil.
Meski begitu, ada mitos yang mengatakan bahwa mengisi ban cadangan dengan nitrogen dinilai merugikan.
Ada asumsi yang mengatakan bahwa suhu nitrogen yang lebih dingin dari angin biasa bisa mempercepat ban cadangan mengalami getas.
Bambang Widjanarko selaku Tire & Rim Consultant menegaskan bahwa hal tersebut hanyalah mitos belaka. Sebab nitrogen malah dapat menghambat proses pelapukan.
"Memang suhu nitrogen lebih dingin dari udara bebas, tapi tidak membuat getas. Malah sebaliknya bisa menghambat proses pelapukan," ungkap Bambang kepada Kompas.com, Sabtu (29/5/2021).
Bambang menjelaskan, gas nitrogen memiliki sifat inert, yaitu sifat tidak mudah bereaksi dengan zat atau senyawa lain.
Berbeda dengan oksigen yang memiliki sifat reaktif. Oksigen mudah bereaksi dengan zat atau senyawa lain. Reaksi pada oksigen ini dinamakan oksidasi.
Pada logam seperti besi, oksidasi bisa menimbulkan karat. Sementara pada karet oksidasi bisa menyebabkan getas.
Untuk ban yang posisinya tengah dipakai, nitrogen jelas mampu menjaga suhu dan tekanan udara dalam ban lebih stabil. Sementara pada ban cadangan, nitrogen tidak memberikan dampak buruk apapun.
Mengisi ban dengan gas nitrogen memang membutuhkan biaya yang lebih mahal dibanding dengan angin biasa. Namun manfaat yang dirasakan pun lebih besar.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/30/140100615/mitos-atau-fakta-ban-cadangan-diisi-nitrogen-bisa-bikin-getas-