JAKARTA, KOMPAS.com - Membangun motor custom adalah sebuah karya seni. Layaknya karya seni pada umumnya, terdapat filosofi di dalamnya. Begitu pula dengan motor custom garapan Psychoengine ini, terdapat filosofi yang diambil dari kumbang.
Kumbang memiliki keunikan pada siklus hidupnya. Metamorfosis yang dialaminya juga lengkap.
Kumbang memulai hidupnya dari sebuah telur, menjadi larva, lalu menjadi pupa, dan akhirnya berkembang menjadi kumbang dewasa.
Sebelum mencapai kesempurnaannya, kumbang dewasa harus melewati berbagai fase atau siklus kehidupan terlebih dahulu.
M. Yusuf Adib, builder Psychoengine, mengatakan, sama halnya dengan pembuatan motor custom ini. Siklus yang dialaminya juga seperti kumbang, mulai dari telur (pembuatan sketsa motor), berubah menjadi larva (pembuatan motor), dan kemudian menjadi kumbang dewasa (hasil akhir).
"Penggunaan mesin 2-silinder pada motor mungil ini juga memiliki filosofi dari kumbang. Selama ini, kumbang diketahui mampu mengangkat beban 850 kali dari berat tubuhnya," ujar Yusuf, dalam keterangan resminya.
Hal yang sama ingin ditunjukkan oleh Psychoengine dengan membenamkan mesin 2-silider 2- tak pada motor berdimensi mini ini.
"Meski bodinya kecil, tapi mampu mengangkat beban atau tenaga yang besar," kata Yusuf.
Mesinnya mengandalkan Suzuki A 100, sementara untuk bodinya jelas terlihat mengadopsi punya Honda Monkey. Dua mesin A 100 dimodifikasi sendiri oleh Yusuf dan dikawinkan menjadi mesin 2-silinder.
Sebelumnya, Psychoengine juga sudah menghasilkan beberapa motor custom dengan konstruksi mesin yang luar biasa, seperti Honda Tiger 5-silinder, Harley-Davidson Sportster W engine, dan lainnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/02/074100315/suzuki-a-100-bermesin-v-twin-tampang-imut-mesin-sangar