JAKARTA, KOMPAS.com – Lalu lintas jalan di DKI Jakarta selama Ramadan cenderung lebih macet ketimbang hari-hari biasanya. Menjelang waktu berbuka puasa jadi momen paling padat di jalan raya.
Berubahnya jam masuk dan pulang kantor para pekerja di Ibukota, disebut-sebut jadi penyebab kemacetan tersebut. Alasan ini diungkap oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Menurutnya, kepadatan lalu lintas pada bulan Ramadan disebabkan waktu berangkat dan pulang para pekerja yang berbarengan.
Syafrin mengatakan, selama Ramadan perkantoran umumnya menerapkan jam masuk pukul 08.00 WIB. Alhasil, pada pagi hari kepadatan mulai terasa sejak pukul 07.00 WIB.
“Biasanya pagi hari orang berangkat jam 5-6, sekarang semuanya berangkat jam 7,” ujar Syafrin, dalam keterangannya, Selasa (27/4/2021).
Kondisi ini menyebabkan distribusi arus lalu lintas yang sebelumnya berada di rentang pukul 05.00 sampai 07.00 WIB, tidak ada lagi pada bulan Ramadan.
“Sehingga terjadi kepadatan yang serentak, tidak terjadi distribusi arus lalin pada jam 5 ke jam 7. Jadi semuanya numpuk di waktu yang hampir sama, karena masuk jam 8,” ucap Syafrin.
Sementara pada sore hari, perkantoran menerapkan jam pulang pukul 15.00 WIB. Para pekerja pun beramai-ramai pulang pada waktu tersebut, untuk menyempatkan berbuka puasa di rumah.
Kepadatan lalu lintas pada pagi dan sore hari pun tidak bisa terhindarkan, lantaran mobilitas para pekerja yang bergerak bersamaan dalam satu waktu.
“Waktu-waktu inilah puncak atau peak yang sangat menimbulkan kepadatan. Tapi dari sisi jumah volume lalu lintas, peningkatannya seperti itu tadi tidak mencapai angka yang fantastis,” kata Syafrin.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/28/030200715/alasan-kenapa-kemacetan-jakarta-pada-bulan-puasa-lebih-parah