JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini terjadi kecelakaan bus yang terperosok ke dalam jurang di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Dalam kecelakaan ini, terdapat 29 korban meninggal dunia dari 66 penumpang yang ada di bus.
Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, indikasi sementara pada kasus ini adalah terjadinya brake fading (kampas rem yang mengalami overheat) akibat penggunaan rem pedal secara berlebihan.
“Dengan begitu, kampas rem yang overheat membuat koefisien geseknya menurun drastis dan tidak mampu menahan putaran tromol,” ucap Wildan kepada Kompas.com, Minggu (14/3/2021).
Begitu juga yang dikatakan oleh Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting. Terlalu sering memakai rem pedal atau service brake mengurangi kemampuan pengeremannya.
“Penggunaan service brake pada kendaraan besar dan berat harus hati-hati dan tidak terlalu sering digunakan. Jika sering digunakan, suhu pada konstruksi rem menjadi panas dan bisa mengurangi kemampuan pengereman,” ucap Jusri kepada Kompas.com.
Jadi penggunaan service brake lebih baik saat kecepatan rendah ataupun ingin berhenti. Oleh karena itu, bus dilengkapi dengan sistem pengereman tambahan yaitu engine brake, exhaust brake dan retarder.
Fungsi dari engine brake, exhaust brake, dan retarder bukan untuk menghentikan bus, tetapi untuk mengurangi kecepatannya. Sistem pengereman tambahan ini bisa digunakan saat bus berjalan sehingga service brake tidak panas dan bisa bekerja maksimal nantinya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/15/112200615/momok-rem-pedal-untuk-pengemudi-bus