JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan plastik pembungkus pada ban sepeda motor berkontribusi cukup besar dalam menyumbang sampah plastik. Untuk itu, Michelin berkomitmen untuk tidak menggunakannya lagi.
Sebelumnya, ban motor yang dijual oleh pabrikan ban di Indonesia ini pada umumnya menggunakan plastik pembungkus. Dengan begitu, ban yang masih baru ini tetap terjaga kondisinya.
Steven Vette, Presiden Direktur Michelin Indonesia, mengatakan, penghilangan bungkus plastik tidak akan memengaruhi kualitas dan performa ban.
"Ban Michelin diproduksi dengan menggunakan bahan baku kualitas terbaik dan mengikuti standar keselamatan tertinggi," ujar Steven, saat konferensi video, Kamis (4/4/2021).
Steven menambahkan, penanganan dan pemeliharaan ban motor yang sudah tidak dibungkus tidak berbeda dengan ban-ban lain pada umumnya.
Dia mengatakan, di negara-negara lain banyak yang iklimnya mirip atau bahkan lebih ekstrem dibandingkan Indonesia. Di banyak negara lain yang iklimnya mirip dengan Indonesia juga sudah tidak menggunakan plastik pembungkus.
Roslina Komalasari, Head of Marketing Consumer Products of Michelin Indonesia, mengatakan, pihaknya sangat yakin itu tidak akan memmengaruhi kualitas ban Michelin. Sebab, material yang terkandung dan teknologi untuk membuat ban tidak rentan terhadap lingkungan.
"Sebab, lingkungan itu tidak seberapa, lebih kejam kondisi jalan. Aplikasi ban tanpa pembungkus ini bukan yang pertama. Beberapa tipe sudah tidak menggunakan pembungkus, seperti ban skuter matik atau ban motor sport, selama ini tidak pernah dibungkus plastik," kata Roslina.
Roslina menambahkan, meski tanpa plastik pembungkus, dari cara penyimpanan pun juga tidak memerlukan perlakukan khusus. Di gudang penyimpanan ban Michelin juga selalu dikoontrol bagaimana penyimpanan bannya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/05/114200515/tanpa-plastik-pembungkus-kualitas-ban-motor-michelin-diklaim-sama