JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan insentif PPnBM yang mulai berlaku 1 Maret 2021, membuat PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) cukup percaya diri bisa mendongkrak penjualan produknya.
Meski hanya dua model yang terdaftar, namun Suzuki memprediksi kenaikan penjualan bisa mencapai hingga 20 persen, dengan volume per bulan dikisaran 6.250 hingga 6.500 unit.
"Kami cuma dua produk, Ertiga dan XL7, dari kalkulasi yang sudah kami studi dampaknya terhadap kenaikan penjualan kira-kira di angka 20 persen," ucap Dony Saputra, Direktur Pemasaran Roda 4 PT SIS, dalam konferensi virtual, Kamis (4/3/2021).
"Jadi dari per bulan itu 5.200 unit ditambah dengan adanya kenaikan sebesar 20 persen, kira-kira akan berada di 6.500 unit per bulan," kata dia.
Donny berharap adanya insentif bisa merangsang konsumen untuk melakukan pembelian dan meningkatkan penjualan. Apalagi di masa menjelang Lebaran yang juga diskon pajaknya masih 100 persen.
Sementara dari segi peningkatan penjualan sejak relaksasi diberlakukan, trennya diklaim sudah menunjukkan arah yang positif.
"Kalau lihat data selam empat hari (1-4/3/2021), terjadi lonjakan permintaan faktur dari kepolisian sebesar 40 persen dibanding periode yang sama di Februari. Namun dari estimasi studi yang kami lakukan, itu sekitar 20 persen," ucap Donny.
Target
Sedangkan ketika ditanya untuk target tahun ini, Donny mengatakan Suzuki mencanangkan market share sebesar 13 persen, dengan estimasi penjualan diperkiran mencapai 97.500 unit.
"Target Suzuki di 2021 market share sebesar 13 persen, bila bicara estimasi penjualan dari Gaikindo sebesar 750.000 unit, maka 13 persennya itu kira-kira 97.500," kata Donny.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/05/104200015/suzuki-pede-insentif-ppnbm-dongkrak-penjualan-20-persen