Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menyapa Bintang Crazy Fast Indonesian, Porsche Cayman Berjubah Karma

JAKARTA, KOMPAS.com - Boleh dibilang modifikasi supercar di Indonesia sangat jarang ditemui, bahkan mungkin bisa dihitung pakai jari. Karena itu, saat ada yang muncul pasti langsung menjadi pusat perhatian.

Salah satunya seperti modifikasi Porsche Cayman 987.2 milik Chandra Kurniawan yang tampil mempesona dengan body kit KARMA karya Kiki Anugraha. Tak tanggung-tanggung, mobil ini juga cukup viral usai menjadi bintang utama di film pendek Crazy Fast Indonesian.

Ketenaran Porsche berkelir merah ini tak hanya di dalam negeri, beberapa media asing yang memiliki nama besar di dunia modifikasi juga ikut memburunya.

Tongkrongan supercar asal Jerman ini memang tak main-main, melalui racikan KARMA Bodykit yang diklaim hanya satu-satunya di dunia, aura agresifnya "auto" keluar. Namun tetap mengedepankan tampilan sopan yang elegan.

Menurut Chandra, atau akrab disapa CRK, proses pembuatan Porsche yang perdana tampil di Indonesia Modification Expo (IMX) 2020 tersebut memang memakan waktu panjang. Tak sekadar plug n play, tapi banyak penyesuain yang dilakukan.

"Mobil ini keluaran 2011, awalnya ingin modifikasi Cayman ini supaya terlihat muda. Paling menarik saat proses pembuatan body kit Karma CRK ini, karena memakan waktu panjang sampai 13 bulan, jadi alur teknisnya itu panjang sekali," ucap CRK kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu di Jakarta.

"Syaratnya waktu itu minta agar mobil ini tak hanya keren saja, tapi bisa nyaman dipakai harian dan modifikasinya bisa tampil mewakili Indonesia di ajang internasional," kata dia.

Menurut CRK, proses pembuatan body kit dimulai jelang akhir 2019 silam, itu pun dia harus memenuhi beberapa syarat juga. Mulai dari tidak menggunakan mobil kurang lebih 9 bulan, melihat langsung prosesnya, sampai berkolaborasi dengan modifikator lokal lainnya.

Tahapan modifikasinya memang melibatkan beberapa modifikator lokal ternama, seperti Signal, Vino Platinum, Tech Pro, dan lainnya. Tak heran meski desain Porsche masih melekat, namun saat melihat visualnya sudah berubah 180 derajat, jauh dari tampilan sportcar yang sudah berumur. 

"Dari proses panjang itu, mobil ini selesai satu minggu sebelum IMX, mepet sekali. Lalu kita dapat slot mewakili Indonesia di SEMA dan Osaka Otomese, namun karena pandemi, acara itu gagal diadakan. Sempet kecewa, tapi setidaknya sudah jadi pride sendri, bahkan media internasional banyak yang repost Porsche ini," ucap CRK.

Ketika ditanya soal dana yang habis, CRK mengatakan secara keseluruhan yang mahal itu justru bukan dari parts yang digunakan untuk modifikasi, tapi proses perjalan pembuatannya.

Lantaran ini menjadi body kit pertama KARMA untuk Porsche, maka banyak trial and error. Mulai dari pembangunan body kit, fitment pada sektor kaki-kaki agar sesuai dengan tampilan, sampai wing di sektor belakang.

CRK mengatakan paling ribet dari sektor kaki-kaki dan sayap belakang. Untuk mengakali agar selaras dengan body kit serta terlihat proper, akhir kemiringan pelek hanya ditarik "sopan" alias sedikit.

"Sebenarnya tidak sampai Rp 1 miliar, mahal itu karena prosesnya Porsche ini sudah tiga kali ganti body kit selama rancang bangunnya. Bagian wing ini ribet sekali, karena saya maunya tidak look racing yang besar-besar, tapi elegan ala-ala JDM. Mesin juga enggak dirubah-rubah, masih pabrikan," ucap CRK.

Selain eksterior yang berubah, interior juga ikut mendapat revisi. Menurut CRK, ubahan interior Cayman 987.2 cukup menyeluruh, mulai dari lapisan kulit dengan detail merah, jok Recaro, serta nuansa carbon dengan dua warna, yakni hitam dan silver.

Mengingat mobil digunakan untuk harian, kenyamanan juga ikut diperhatikan. Karena itu CRK memilih menggunakan karpet First Class, lalu kaca film juga dipilih Masterpice tipe Ice Yuki 50 dengan kelir bening kehijuan keluaran Makko Group.

Sementara untuk perawatan eksterior, percaya tidak percaya, balutan warna merah dari kelir Gloss Candy Red pada sekujur body kit Porche CRK ini merupakan tempelen stiker alias wrapping dari Max Decal.

Namun warnanya bisa lebih menonjol lantaran menggunakan coating Topcoat yang juga berguna untuk melindungi,  karena memiliki kelebihan anti debu serta kotoran.

Spesifikasi :

Head unit Pioneer AVH Z9250BT
DSP: Crescendo Evolution 9DSP
Speaker: Crescendo Evolution 1 White Edition
Amplifier 4ch: Crescendo EvoLution 1A4
Amplifier Monoblock: Crescendo Evolution 1A1
Subwoofer: Crescendo Evolution 110

Wiring RCA, Power Cable 4AWG, Speaker Cable: Harmonic Harmony Acapella Series

Wheels :
SV DUKE
Front 19 x 10 et -5 + spacer 1,5cm menjadi offset -20 (inner 6” + outer 4”)
Front x factor : 30

Rear 19 x 12 et -50 + spacer 2,5cm menjadi offset - 75( inner 5.5” + outer 6.5”)
Rear x factor : 20
Lip style : straight steplip outer

Pcd : 5 x 130
CB : 71,6mm

Center : brush window polish
Lip : polish
Hardware : black
Barrel : black

Tires
Advan Neova AD08R
265 / 35 / 19 depan
305 / 30 / 19 belakang

BIg brake kit
Brembo gt6 380mm
Brembo gt4 380mm

Airlift 3H
Dual kompressor

Interior :

Recaro RMS
Recaro harness red

Carbon interior & black interior with red stiching

https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/24/110200415/menyapa-bintang-crazy-fast-indonesian-porsche-cayman-berjubah-karma

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke