JAKARTA, KOMPAS.com – Calon konsumen mobil baru siap dimanjakan sejumlah insentif fiskal pada Maret mendatang. Selain relaksasi PPnBM, pemerintah melalui Bank Indonesia juga telah mengumumkan keringanan kredit dengan DP 0 persen.
Agus Gumiwang Kartasamita, Menteri Perindustrian RI, mengatakan, pemerintah ingin meningkatkan pertumbuhan industri otomotif yang anjlok pada tahun lalu.
“Industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan yang memiliki kontribusi sangat besar terhadap perekonomian nasional,” ujar Agus, dalam konferensi peluncuran IIMS Virtual, Kamis (18/2/2021).
Tak heran jika pemerintah berupaya menggenjot penjualan mobil dengan kebijakan-kebijakan tersebut.
Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, mengatakan, DP 0 persen tentu akan memberikan dampak pada penjualan.
“DP 0 tentunya sangat mempengaruhi penjualan,” ujar Billy kepada Kompas.com (19/2/2021).
Menurut Billy, dampak penjualan akan terasa, terutama di segmen menengah ke bawah, di mana konsumen banyak melakukan pembelian kendaraan secara kredit.
Kebijakan ini barangkali mirip dengan aturan relaksasi PPnBM 0 persen yang mengincar mobil dengan kapasitas 1.500 cc ke bawah. Di mana pasar ini merupakan segmen mobil dengan penjualan terbesar dari tahun ke tahun.
Stimulus pun diberikan untuk menghentikan penundaan pembelanjaan dan agar dapat menggairahkan penjualan otomotif domestik
“Karena segmen menengah adalah segmen yang paling banyak dan membutuhkan keringan pembelian dengan DP 0 persen. Tapi kami masih mempelajari lebih dalam untuk detail kebijakan ini,” kata Billy.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/19/164200615/uang-muka-0-persen-bisa-pengaruhi-penjualan-mobil-segmen-menengah-ke-bawah