JAKARTA, KOMPAS.com – Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Indonesia mejadi salah satu perusahaan yang berjuang untuk bertahan di masa Pandemi Covid-19. Bahkan sempat beberapa waktu lalu, bus AKAP tidak boleh beroperasi.
Selain itu, okupansi penumpangnya juga terus berkurang. Hal ini yang membuat operator dan karoseri berpikir keras untuk meningkatkan okupansinya. Salah satu inovasi yang hadir di kala pandemi yaitu Social Distancing Bus.
Perbedaan dengan bus biasa, Social Distancing Bus memiliki susunan kursi 1-1-1. Oleh karena itu, antar penumpang jadi saling berjarak, sehingga mengurangi risiko penyebaran Covid-19 di bus. Sudah ada beberapa PO bus yang menerapkan susunan kursi ini.
Ismuyoko, Staf Operasional PO Putera Mulya mengatakan, sudah ada empat armada PO Putera Mulya yang memakai susunan kursi ini. Selain itu penumpang juga banyak yang mencari unit dengan susunan kursi ini.
“Sekarang yang dicari penumpang unit yang physical distancing. Untuk okupansinya sendiri rata-rata 70 persen,” ucap Ismuyoko kepada Kompas.com, Rabu (10/2/2021).
Jika dibandingkan dengan susunan kursi yang biasa, okupansinya 20 persen lebih rendah, atau sekitar 50 persen saja. Begitu juga yang dialami oleh PO Sumber Alam sebagai pelopor social distancing bus.
“Secara statistik iya, social distancing bus okupansinya lebih banyak dari yang biasa,” ucap Anthony Steven Hambali, pemilik PO Sumber Alam kepada Kompas.com.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/10/180100615/penumpang-social-distancing-bus-bisa-lebih-banyak-daripada-model-biasa