Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Carry Jadi Andalan Saat Sulitnya Situasi Pandemi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak pernah terbayangkan bagi semua orang 2020 menjadi tahun yang sangat berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Efek pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan, dan memaksa kita untuk berpikir makin strategis buat melewatinya.

Begitupun dengan industri otomotif. Semua tampak semangat ketika menyongsong awal tahun 2020, namun sontak berubah saat Covid-19 melanda Indonesia. Ekonomi melambat, bahkan cenderung stagnan dan menurun, hingga berpengaruh pada daya beli masyarakat.

Bisnis di penjualan otomotif terkena imbas langsung, dimana penjualan secara wholesales sepanjang 2020 langsung terkoreksi dan menurun menjadi hanya 532. 027, sedangkan secara retail mencapai 578.327 unit.

Angka tersebut jauh merosot dibandingkan 2019, dimana secara wholesales Januari-Desember 2019 mencapai 1.030.126 unit. Sementara penjualan mobil selama 2018 mencapai 1.151.413 unit.

Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebagai agen pemegang merek Suzuki di Indonesia, tentu juga merasakan penurunan tersebut.

Akan tetapi, Suzuki suskes berada di posisi empat produsen dengan penjualan terbanyak sepanjang 2020. Secara wholesales Suzuki mencatat 66.130 unit penjualan dan secara retail mencapai 72.389 unit, dengan pangsa pasar 12,5 persen dari total penjualan.

Kontribusi utama penjualan datang dari produk buatan lokal, yakni Carry pikap. Sepanjang 2020, mobil yang bermain di segmen niaga ringan tersebut membukukan pencapaian yang cukup maksimal. Kontribusi secara ritel mencapai 57,9 persen, dan wholesales 57,6 persen.

Jika melihat data, Carry seakan menjadi penyelamat Suzuki, tentu tanpa mengecilkan peran mobil penumpang seperti, XL7 dan Ertiga yang juga menjadi salah satu tulang punggung penjualan.

Dania, seorang tenaga penjual Suzuki di bilangan Depok, Jawa Barat menuturkan, pandemi Covid-19 seakan tidak berpengaruh pada penjualan Carry. Dirinya bersama rekan-rekan tenaga penjual mengaku sangat terbantu dengan Carry, di saat sulit menjual passanger car.

"Carry itu kan mobil buat usaha, dan di situasi pandemi seperti ini banyak yang banting setir buka usaha kecil dan menengah (UMKM), jadi malah banyak yang mencari Carry untuk mendukung usahanya," jelas Dania saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (27/1/2021).

Dania melanjutkan, secara karakter konsumen Carry terbilang lebih mudah buat dealing, bila bertemu pun langsung buat hitung-hitungan dan SPK, tanpa ada komparasi-komparasi dengan kompetitor.

"Ketemu, tanya-tanya diskon, minta hitung-hitungan uang muka dan tenor kredit, langsung jadi beli tanpa banding-bandingkan dengan kompetitor, Gran Max misalnya. Itulah konsumen Carry, biar mereka kredit tapi rata-rata lancar karena memang mobil buat usaha," lanjut Dania.

Mewakili para konsumen, tenaga penjual Suzuki ini menjelaskan bahwa pada Carry model lama banyak yang mengeluh kalau kampas rem cepat habis. Sangat diharapkan pada New Carry 2021 yang baru saja meluncur, bisa ada perbaikan di sistem pengereman tersebut.

"Untuk model baru lebih enak dilihat, meski memang kecenderungan konsumen Carry tidak terlalu memperdulikan model. Pasalnya buat mereka daya kapasitas angkut dan durabilitas mobil yang paling penting, karena bisa menunjang usaha mereka," ujarnya.

Keunggulan New Carry Pick Up ada pada bak yang berukuran panjang 2.505 mm, lebar 1.745 mm, dan tinggi 425 mm dan mampu mengangkut muatan seberat 1 ton.

Agar muatan tetap aman selama perjalanan, pelanggan dapat memanfaatkan pengait yang ada di sekeliling bak untuk mengikatkan barang. Pengait berjumlah 12 pada tipe FD (Flat Deck) dan 22 pada tipe WD (Wide Deck).

https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/28/133111715/carry-jadi-andalan-saat-sulitnya-situasi-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke