JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam prosesnya, membuat motor custom bisa sangat melibatkan emosi. Apalagi, jika karya tersebut ditujukan kepada orang terkasih yang memberikan inspirasi dan memiliki hubungan erat.
Sosok Indra Kusumawardhana, ketua komunitas motor Royal Enfield di Bandung - Reborn Indonesia, yang akrab disapa Baba, mengilhami keseluruhan konsep motor custom berbasis Royal Enfield Himalayan.
Wardhana, builder dari Garrison Motoforge Co, mengatakan, bentuk orisinal Royal Enfield Himalayan, sebagai motor adventure diubah dengan konsep digger yang menjurus pada konsep dragster, layaknya sepeda motor pada ajang Sultan of Sprint.
"Penggunaan bahan metal tanpa warna, dibiarkan apa adanya, untuk menonjolkan ketidakrapihan serta karat, untuk mengedepankan orisinalitas," ujar Wardhana, dalam keterangan resminya.
Wardhana menambahkan, bentuknya sangat sesuai untuk menunjukkan karakter yang selalu ingin mendobrak stigma dengan ritme yang melesat. Warna yang apa adanya, mewakili pribadi yang tegas namun penuh keterbukaan.
Motor ini diberi nama Baba the Sherpa, yang diambil dari bahasa Hindi/Urdu. Baba berarti bapak atau seseorang yang bijak dan dituakan. Sherpa bermakna porter atau pembawa beban bagi pemanjat gunung Himalayan.
"Royal Enfield sebagai motor pabrikan Inggris yang diproduksi di India, Baba (bahasa Indi), Himalayan (pegunungan di India), dan Sherpa (pembawa beban di pegunungan Himalayan), merupakan kata kunci yang dirangkai untuk kemudian diwujudkan dalam motor custom ini," kata Wardhana.
Pada Juli 2020, Baba the Sherpa telah menjuarai kompetisi yang digelar oleh Pipeburn.com, dengan tajuk "Covid Bike Show". Motor ini berhasil menduduki peringkat ketiga.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/21/100200115/royal-enfield-himalayan-digger-berhias-karat