JAKARTA, KOMPAS.com – Tekanan udara pada ban motor merupakan hal yang penting untuk menjaga keawetan ban. Jika kekurangan tekanan udara, ban akan lebih cepat rusak selain itu keausannya jadi tidak merata.
Ketika mengisi kembali ban motor setelah digunakan beberapa lama, tekanan udara pada ban belakang lebih cepat berkurang dibanding ban depan. Selain itu juga motor jadi terasa tidak stabil saat tekanan ban belakang kurang.
Mengapa bisa tekanan udara di ban belakang lebih cepat berkurang dibanding ban depan?
Technical Service & Development Department Head Ban FDR Jimmy Handoyo mengatakan, memang biasanya ban belakang lebih cepat turun tekanan udaranya dibanding ban depan.
“Hal ini terjadi karena fungsi ban belakang sebagai penumpu tosi dan penahan. Beban kerja ban belakang lebih berat dibandingkan ban depan yang sebagai pengendali arah,” ucap Jimmy kepada Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).
Dengan tekanan dari luar yang besar tadi, ban belakang bekerja lebih keras, sehingga tekanan udaranya cepat turun. Begitu juga yang dikatakan Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban IRC.
“Ban belakang memang menanggung beban lebih berat, apalgi ditambah boncengan atau membawa barang,” kata Dodiyanto kepada Kompas.com.
Selain itu, bisa dilihat juga kalau ban belakang motor lebih cepat aus atau habis daripada ban depan. Dengan begitu, bisa terlihat kalau ban belakang lebih disiksa daripada ban depan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/16/142100515/mengapa-ban-belakang-motor-lebih-cepat-botak-