JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2020 telah menghentikan dan menunda banyak aktivitas orang. Pelajar hingga pekerja kantoran terpaksa harus belajar dan bekerja dari rumah hampir pada sepanjang tahun lalu.
Tak hanya itu saja, praktis segala kegiatan juga dilakukan di rumah, termasuk hobi modifikasi mobil. Terutama saat diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kiki Anugraha, Founder Karma Bodykit, mengatakan, tingginya minat modifikasi mobil selama pandemi tercermin dari penjualan komponen bodi yang dilakukan pihaknya.
“Bisnis bodykit selama pandemi malah lebih banyak, permintaan di dalam dan luar negeri cukup baik,” ujar Kiki, kepada Kompas.com (6/1/2021).
Meskipun pameran atau ajang kumpul-kumpul para pecinta otomotif harus ditiadakan selama pandemi, namun hal tersebut tak menyurutkan minat modifikasi mobil.
Bahkan ekspor komponen yang dilakukan Karma Bodykit telah mencapai 19 unit ke Amerika Serikat dan Kanada.
“Mungkin orang release stress dengan bangun mobil. Terutama di luar negeri malah lebih banyak,” ucap Kiki.
“Karena biaya jasa di sana kan mahal, jadi lebih banyak yang memodifikasi sendiri mobilnya. Daripada di rumah enggak ngapa-ngapain,” ucap Kiki.
Menurut Kiki, tren modifikasi bodi mobil akan terus menggema pada 2021. Apalagi mayoritas sekolah dan perkantoran juga masih memberlakukan aktivitas dari rumah.
“Jadi saya launching 2018, dan 2020 terasa peningkatan hingga 40 persen dari 2019. Saya harap trennya bisa terus meningkat pada 2021,” katanya.
Seperti diketahui, saat ini Karma Bodykit menyediakan komponen bodi untuk 86, Aventador, hingga Porsche Cayman.
“Ke depannya kami juga akan produksi line-up baru, rencana meluncur di tahun ini untuk segmen supercar,” ujar Kiki.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/07/192100815/pandemi-jadi-waktu-orang-salurkan-hobi-modifikasi-mobil