JAKARTA, KOMPAS.com – Busi merupakan komponen vital pada mesin, fungsinya yaitu memercikkan api di ruang bakar. Jika busi sudah tidak berfungsi dengan baik, tentunya bisa berefek ke performa dari mesin motor atau mobil tersebut.
Mengganti busi sebenarnya bisa dilakukan sendiri di rumah. Namun ada salah kaprah yang kerap dilakukan oleh pemilik kendaraan saat ingin mengganti businya sendiri.
Technical Support PT NGK Busi Indonesia Diko Octaviano mengatakan, banyak yang beranggapan saat memasang busi, harus diputar sekencang-kencangnya, padahal tidak seperti itu.
“Mengencangkan busi itu dibagi berdasarkan diameter ulirnya. Secara umum, kencangkan busi cukup setengah lingkaran atau 180 derajat saja,” kata Diko kepada Kompas.com, Rabu (30/12/2020).
Jadi cara yang benar, ketika memasang busi, pertama putar dulu dengan tangan. Setelah tangan tidak bisa memutar busi lagi, baru menggunakan kunci busi, cukup putar setengah lingkaran sudah kencang.
Selain itu, ada bahaya tersembunyi jika memasang busi terlalu kencang. Bagian ulir busi bisa putus, lalu pemanasan berlebih gegara panas yang diterima busi tidak bisa langsung dibuang ke bagian water jacket.
“Seperti baut saja, kalau kita over torque, bagian kepala non ulir dengan bagian yang ber ulir bisa lepas,” kata Diko.
Kalau ulir busi sampai patah, maka bagian tersebut akan menancap di dalam mesin. Untuk mengeluarkannya, mesin harus dibongkar sehingga bisa menambah biaya tambahan untuk perbaikannya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/30/122100815/salah-kaprah-soal-kencangkan-busi-jangan-terlalu-kencang