Menolak Tua, Innova Lama Ganti Muka Jadi Model Baru

JAKARTA, KOMPAS.com – Pabrikan mobil secara berkala terus memperbarui tampilan dari kendaraannya. Sebelum melakukan perubahan secara besar-besaran, biasanya ada minor facelift atau ubahan ringan saja.

Misalnya seperti yang terlihat pada Toyota Innova dari tahun 2004 sampai 2015. Dalam periode waktu tersebut, Innova mengalami beberapa kali facelift namun secara umum, sebagian bentuk bodinya masih sama.

Minor facelift tersebut paling hanya di bagian lampu depan dan belakang, bumper depan dan belakang, kap mesin dan fender depan. Oleh karena itu, bagi yang memiliki Innova generasi awal, bisa mengubahnya sampai ke model tahun 2015.

Ubahan ini bisa dilakukan di toko aksesoris mobil. Misalnya seperti di toko Bobby Spec Rare Item, mereka menamai program upgrade tampilan mobil ini dengan tajuk menolak tua.

Pemilik Bobby Spec Rare Item, Muhammad Bobby mengatakan, program menolak tua sebenarnya bukan hanya untuk Toyota Innova, bisa juga untuk Honda Brio, Mobilio, dan HR-V, cuma kalau paling banyak memang Innova.

“Paling sering itu Toyota Innova tahun 2004 – 2012 lalu diubah menjadi tahun 2015. Untuk harganya di Rp 15 juta belum termasuk cat, fog lamp dan bracket bila ada yang rusak,” ucap Bobby kepada Kompas.com, Selasa (22/12/2020).

Biaya Rp 15 juta tadi sudah termasuk pemasangan. Untuk proses pemasangannya 85 persen tinggal pasang saja atau plug & play. Sisanya memang butuh penyesuaian di bagian fender dengan kap mesinnya.

Bobby juga mengatakan, kalau soal kelistrikannya, seperti lampu, sensor parkir, dan sensor airbags tidak berpengaruh sama sekali. Semua komponen tadi tinggal dipindahkan ke bumper yang baru, jadi aman.

“Semua komponen yang dipasang masih baru. Waktu bongkar dan pasangnya memakan waktu 2 sampai 3 jam kalau enggak antre,” kata Bobby.

Sedangkan jika mau booking, harus memberi down payment (DP) terlebih dahulu. Bobby juga mengatakan, layanan ini bisa dilakukan di luar daerah Jakarta, namun konsumen harus membayar akomodasi transportasi dari Jakarta ke daerahnya.

“Kalau untuk makan, hotel dan lainnya itu kami yang tanggung, terus wajib DP 50 persen dan pelunasan di tempat,” ucapnya.