Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konsumen Tak Puas, Jok Mercy GLB 200 Berbahan Semi Sintetis Diubah Lebih Mewah

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah sejatinya mobil dengan harga ratusan juta bahkan miliaran, memiliki fitur yang cukup canggih. Namun selain fitur, sisi materialnya pun sudah tentu sangat berkualitas, termasuk pada sektor interior.

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi salah satu konsumen Mercedez-Benz GLB 200. Akibat rasa tak puas terhadap suasana interior dan material lapisan kulit jok yang digunakan, maka konsumen itu pun akhirnya melakukan restorasi ulang. 

Edy Vertue, punggawa Vertue Concept, yang mengerjakan interior tersebut menjelaskan bila pemilik Mercy GLB 200 tersebut memang tidak senang. Karena untuk mobil dengan harga hampir Rp 1 miliar namun hanya mendapat material semi sintetis.

"Pertama konsumen tidak happy dengan interior karena warnanya terlalu monoton, lalu yang kedua setelah dikonfirmasi permasalahannya, dengan harga mobil hampir Rp 1 miliar, dari keterangan sepesifikasi ternyata itu hanya menggunakan articoleder," ucap Edy ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (8/12/2020).

"Ini juga menjadi pertanyaan, kenapa articolader ini digunakan pada mobil yang nilainya hampir Rp 1 miliar, sementara sebelum-sebelumnya, untuk sekelasnya yang digunakan adalah leather asli, harusnya bisa dengan half-leateher karena itu best solution sebenarnya, jadi bagian yang bersentuhan dengan badang itu kulit, sisanya sintetik," kata dia.

Berangkat dari suara konsumen pemilik Mercedes-Benz yang tak puas dengan penampilan interior ala pabrikan GLB 200, Vertue Concept mencoba untuk melakukan restorasi ulang kabin SUV mewah yang banderolnya hampir mendekati Rp 1 miliar tersebut.

Hasilnya bisa dillihat sendiri, dan memang cukup memberikan kesan berbeda. Sentuhan baru pada interior membuat visual SUV asal Jerman ini jauh lebih mewah dibandingkan versi aslinya yang hanya terbungkus lapisan articoleder berkelir serba hitam.

"Penekananya lebih ke masalah kualitas dari leather-nya itu sendiri. Konsumen ingin kabin lebih nyaman, karena itu dipilih tekstur Nappa atau Autoleder Nappa yang lebih halus. Warna pun dipilih yang lebih terang agar visualnya lebih bersih," kata Edy yang bermarkas di Jalan Danau Sunter Utara Blok J12 No.6, Jakarta Utara.

Hasil akhir garapan Vertue Concept memang membuat suasana kabin terasa lebih fresh dengan warna yang lebih terang dan akses diamond cut yang memberikan kesan sporty.

Menariknya lagi, ubahan yang diberikan tak hanya soal bungkus jok saja, tapi sampai urusan panel, sabuk pengaman, serta karpet bawahnya juga. Untuk panel, Edy membuat agar visualnya lebih atraktif, tidak monoton seperti bawaah pabrik.

Menyesuaikan keinginan konsumen, maka rombakan panel dilakukan dengan membuaang aura gelap dan digantikan dengan kelir yang lebih terang, yakni Beige yang senada dengan jok. Material catnya juga tidak sembarangan, namun dipilih khusus untuk interior.

Untuk seat belt, kelirnya juga diselaraskan dengan tujuan aura terangnya lebih banyak. Sementara karpet injakan, menggunakan Vertue Matt yang lebih fleksibel karena mudah dibersihkan dan dipasang kembali.

"Jok dan doortrim kita ubah, aksen diamond cut kita pakai karena bisanya diguankan juga sebagai aksen mobil sport, begitu juga untuk Autoleder Nappa agar fell kenyamananya lebih dapat," kata Edy.

Sementara untuk pengerjaan sendiri, Edy mengatakan mobil tersebut rampung dalam waktu 17 hari. Untuk tingkat kesulitannya, boleh dibilang memang lebih sulit karena banyak ragam tantangan dibanding mengerjakan mobil pada umumnya.

 Pertama karena GLB 200 sudah mengusung konfigurasi elektrik pada joknya. Selain itu, interiornya juga terdiri dari beragam modul elektrik yang cukup rumit dan sensitif.

Namun hal tersebut bisa diselesaikan dengan baik. Selain dari kepiawaian pengerjaan, hal tersebut juga tak lepas dari pengalaman jam terbang yang dimiliki Vertue Concept untuk urusan restorasi interior mobil.

"Dengan pengalaman lebih 16 tahun, tak hanya dari model kami juga memikirkan secara teknis. Kami ubah tidak hanya lebih bagus, tapi juga kami memastikan fungsi dasar dari mobil ini tidak ada yang berubah," kata Edy.

Saat menanyakan soal suara konsumen yang tak puas dengan interior GLB 200, Dennis A. Kadarusman selaku Manager of Public Relation PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) enggan untuk memberikan komentar apapun.

"Terkait soal ini, kita tidak bisa memberikan komentar lebih jauh," ucap Dennis saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/12/2020).

https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/08/184509515/konsumen-tak-puas-jok-mercy-glb-200-berbahan-semi-sintetis-diubah-lebih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke