JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi hujan membuat ban bekerja lebih keras. Namun, ada satu kerusakan pada ban yang bisa terjadi karena kurangnya tekanan udara dan kondisi basah, yaitu shoulder crack.
Shoulder crack adalah jenis kerusakan pada ban berwujud retakan pada bagian pundak ban, seperti bekas irisan. Shoulder atau pundak ini berada antara telapak dan dinding ban mobil.
Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan, retak pada bagian pundak ban dialami setelah melintasi medan berundak-undak atau bertumpu pada benda padat dan keras yang ada di jalan.
“Benda padat yang tergilas bisa berupa batu, besi, kayu atau rel kereta api yang terlalu tinggi menyembul diatas permukaan jalan atau benda apa saja yang menonjol lainnya,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Minggu (6/12/2020).
Terjadinya sobekan di pundak ban karena saat bertumpu diatas benda padat tersebut sedang dalam kondisi kekurangan tekanan udara. Kurangnya tekanan udara menyebabkan ban dengan mudah akan tertekuk, kemudian mengalami sobek.
“Jika tekanan udara dalam ban dalam keadaan pas, muatan tidak terlalu berat dan ban nya dalam keadaan kering, tentu ceritanya bisa jadi akan berbeda,” kata Bambang.
Bambang mengatakan, ban menjadi sangat lunak untuk diiris atau ditusuk saat dalam keadaan basah. Shoulder crack ini juga umum terjadi pada kendaraan yang beroperasi di daerah basah yang seperti pada truk pengangkut pasir dan batu yang beroperasi di sungai.
“Untuk menghindari terjadinya shoulder crack, sebisa mungkin mengmudi tidak bertumpu di atas benda padat yang melintang di jalan, terutama di saat ban sedang kekurangan tekanan udara, bermuatan berat atau dalam keadaan ban basah,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/07/111200615/ban-juga-bisa-rusak-akibat-tekanan-udara-dan-air-hujan