JAKARTA, KOMPAS.com - BMW memutuskan akan keluar dari kejuaraan dunia balap mobil listrik murni Formula E pada akhir musim depan. BMW menjadi manufaktur kedua yang mengundurkan diri usai Audi pada satu pekan sebelumnya.
Pabrikan asal Jerman tersebut mengatakan penguduran ini diputuskan karena merasa sudah 'menghabiskan semua potensi' untuk mengembangkan teknologi listrik.
"Dalam hal pengembangan e-drivetrains, BMW Group pada dasarnya telah menggunakan semua kesempatan untuk bentuk transfer teknologi di lingkungan kompetitif Formula E," ujar BMW seperti dikutip Reuters, Jumat (4/12/2020).
Kompetisi pertama BMW sebagai tim manufaktur dimulai pada musim 2018-2019. Saat itu mereka menang di laga resmi pertama di Diriyah, kemudian mengakhiri musim di posisi lima.
Pada musim 2019-2020 BMW memenangkan tiga seri lainnya, namun tetap berada di posisi lima pada klasemen akhir.
Setelah menyelesaikan sesi uji pra musim untuk 2020, barulah keputusan tersebut menemui perampungan.
"Setelah tujuh tahun sukses, BMW Group akan mengakhiri keterlibatannya dalam seri pada akhir musim depan," tulis pernyataan resmi tim BMW.
Menurut BMW pihaknya tidak lagi bisa mengembangkan sistem gerak listrik untuk transfer teknologi ke mobil produksi massal dalam lingkungan kompetitif Formula E.
Fokus strategi perusahaan dikatakan kini tertuju pada mobilitas elektrifikasi dan disebut ingin konsentrasi pada mobil produksi massal dengan generasi kelima BMW E-drives.
Adapun musim ke-7 Formula E akan dimulai di Chile pada Januari 2021. Pabrikan lain yang terlibat dalam balapan mobil listrik ini adalah Mercedes-Benz, Porsche, Nissan, Jaguar, DS dari Citroen.
Balapan yang telah mendapat restu dari FIA menjadi kejuaraan dunia itu akan menggunakan mobil generasi ketiga pada 2022.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/04/170500015/fokus-kendaraan-penumpang-bmw-mundur-dari-formula-e