Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjualan Mobil Terpangkas hingga 50 Persen, Itu Respons Alamiah

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja industri otomotif nasional yang tecermin dalam aktivitas penjualan selama sembilan bulan pertama tahun ini, di mana terpangkas hingga 50 persen dibandingkan tahun lalu.

Situasi ini sedikit banyak dipicu dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menurun hingga kuartal III/2020 (-3,49 persen yoy) sebagai dampak dari pandemi virus corona alias Covid-19.

Sektor otomotif sendiri mengalami penurunan signifikan sampai hanya menyisakan 10 persen dari penjualan normal pada kuartal II/2020 (April-Juni) saat kali pertama pandemi meluas.

Kendati demikian, pengamat otomotif Bebin Djuana menyebut bahwa keadaan itu bukan hal yang patut terus diperhatikan secara spesial. Sebab, ini merupakan respons wajar apabila tekanan global terjadi pada industri otomotif.

"Keadaan saat ini jika dikatakan terpuruk, memang seperti itu karena respons alamiah sejalan dengan ekonomi secara keseluruhan. Semua sektor terkena dampak, bukan hanya otomotif," katanya kepada Kompas.com, Senin (16/11/2020).

"Kita harus melihatnya secara jernih bahwa industri otomotif terus bergerak secara positif usai mengalami titik terendahnya pada kuartal II/2020. Hal-hal ke depan yang harus patut kita fokuskan," lanjut Bebin.

Memang, kata Bebin lagi, pencapaian sektor otomotif kini belum lebih baik dibandingkan tahun lalu karena masih menyisihkan gap hampir 50 persen. Namun, bila dilihat secara kuartalan, ada upaya peningkatan tajam.

Dari sisi produksi mobil, pada kuartal III-2020 tumbuh 172 persen dibandingkan selama April-Juni 2020. Sementara wholesales Juli-September mencapai 24.420 unit atau naik 362 persen dari kuartal II-2020.

"Kalau memang harus dibandingkan dengan tahun lalu, ada gap hampir 50 persen itu saya pikir perlu disyukuri karena tiga bulan sebelumnya pasar hanya tersisa 10 persen dari keadaan normal. Jadi pemulihan sektor otomotif terbilang positif, cepat," kata Bebin.

Hanya saja, ia tak menampik bahwa merangsang daya beli masyarakat untuk membeli mobil di tengah pandemi cukup sulit. Apalagi jika tidak ada insentif langsung seperti pemberian diskon atau sebagainya.

"Jadi saya yakin bahwa tahun depan pasar berangsur pulih. Beberapa pameran juga tampaknya bakal hadir lagi di samping ada produk-produk baru yang dikeluarkan ATPM," ujar dia.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/18/070200615/penjualan-mobil-terpangkas-hingga-50-persen-itu-respons-alamiah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke