JAKARTA, KOMPAS.com - Tiap pengendara kendaraan bermotor di jalan memiliki potensi untuk mengalami kecelakaan lalu lintas, baik yang disebabkan diri sendiri maupun orang lain.
Oleh sebab itu, sudah menjadi keharusan bagi pengemudi memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam berkendara guna menekan hal tersebut, di samping mempersiapkan kendaraan terkait.
Apalagi, saat ini berbagai wilayah di Indonesia tengah memasuki musim penghujan yang membuat jalanan lebih licin dari biasanya. Kemudian, tak jarang juga jarak pandang pengemudi jadi terbatas.
Dalam upaya mengurangi potensi yang tak diinginkan tadi, Aftersales Division Head Auto2000 Ricky Martawijaya menyatakan bahwa ada beberapa aspek yang patut diperhatikan.
Kurangi Kecepatan
Pertama, biasakan untuk mengurangi kecepatan mobil ketika melintas di kawasan yang sedang turun hujan. Sehingga, pengemudi memiliki kontrol lebih baik.
"Selain itu, terkait pula dengan performa kendaraan yang menurun di tengah hujan deras, seperti ban dan rem yang mempunyai peran sangat penting dalam menjaga laju mobil," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/11/2020).
Mudahnya, lanjut Ricky, kurangi kecepatan mobil sekitar 20-30 kilometer per jam atau 20 persen dari kecepatan normal.
Fokus dan Waspada
Berkurangnya daya pandang dan performa mobil di waktu hujan membuat pengendara harus menaikkan fokus dan lebih waspada pada kondisi sekitar.
"Maka, hati-hati dalam bermanuver, gerakkan kemudi dengan halus dan tidak menginjak pedal gas terlalu dalam," ujar Ricky.
Kemudian, usahakan kendalikan mobil supaya selalu berada di jalur yang tepat dan tidak mengganggu pengguna jalan lain. Tak lupa juga turut waspada genangan air, termasuk potensi banjir.
Jaga Jarak Aman
Pada kondisi hujan, tak sedikit pengguna jalan lain yang emosional dan memacu kendaraan dengan kencang. Jangan terpancing, terus jaga jarak aman dengan kendaraan lain khususnya di depan.
"Terutama di jalan tol. Ini dilakukan untuk mengantisipasi jika pengguna jalan lain di depan ngerem mendadak," kata dia.
Di samping itu, kondisi ban dan rem juga menjadi lebih cepat jenuh karena harus berkerja semakin keras seiring dengan jalan yang licin. Sehingga, membuat jarak pengereman jadi lebih jauh.
"Sangat tidak disarankan melakukan pengereman mendadak di tengah jalan yang licin karena adanya risiko mobil tergelincir. Sebaiknya mengurangi laju mobil secara bertahap dan cermat saat hujan, terutama saat kecepatan tinggi di jalan tol," tambah Ricky.
Ia menyarankan, sebelum mobil digunakan baiknya pemilik memastikan kinerja rem selalu optimal.
Pastikan Fitur Berkerja dengan Baik
Sebenarnya tidak hanya ban dan rem yang harus dipastikan berfungsi optimal ketika hujan turun. Fitur atau perangkat lain yang harus diperhatikan adalah wiper, lampu, AC, hingga aki mobil.
Begitu ada satu saja perangkat yang bermasalah, pengemudi pasti tidak bisa mengemudi dengan aman dan nyaman. Contoh, wiper yang tidak layak pakai sehingga justru mengganggu pandangan atau AC yang tidak dingin sehingga timbul embun.
"Jalan terbaik untuk memastikannya adalah dengan menjalankan servis berkala," kata Ricky.
Servis Berkala
Terakhir, jangan lupa untuk turut melakukan servis berkala. Sebab, ketika mobil terlalu sering berkerja di cuaca hujan beberapa komponen akan mengalami pengikisan fungsi.
Satu diantaranya adalah bodi mobil yang mulai timbul karat atau jamur. Apalagi, jika pemilik malas untuk membersihkan mobil usai digunakan.
“Masuk musim hujan, AutoFamily harus mempersiapkan diri agar bisa mengemudi dengan aman dan nyaman termasuk mempersiapkan bodi mobil tetap prima,” jelas Ricky.
"Spesial untuk konsumen kami, Auto2000 sediakan Program Kilau Sempurna Toyotaku berupa potongan harga jasa perbaikan bodi mobil senilai Rp 300.000. Dengan syarat, transaksi minimal Rp 1,5 juta untuk non asuransi dan Rp 3,5 juta untuk pengguna asuransi," tambahnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/06/194100615/tekan-potensi-kecelakaan-berikut-tips-aman-mengemudi-saat-hujan