JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki musim penghujan, setiap pengemudi motor harus mempersiapkan perlengkapan penunjang seperti jas hujan agar tetap aman dan nyaman saat berkendara.
Salah satu permasalahan yang kerap menimpa pengemudi motor saat hujan adalah kaca helm yang mengembun atau air yang menempel pada permukaan kaca. Sebab bisa mengganggu pengelihatan sehingga sulit untuk melihat jalanan.
Alangkah baiknya pengemudi motor mempertimbangkan penggunaan aksesori tambahan seperti anti-rain (hydrophobic) pada visor helm.
Aditya Wahyu Utama pemilik 1Ds Inside, Helmets & Racing Gear Detailing Service mengatakan, anti-rain pada visor helm memiliki sifat ‘hydropobic’ atau efek daun talas sehingga butiran air tidak akan menempel pada permukaan visor.
Tidak hanya sebagai anti air, stiker ini juga berfungsi sebagai anti scratch alias anti baret.
"Jadi selain menolak air saat musim hujan, sticker ini juga berfungsi melindungi visor dari baret akibat kerikil kecil," kata Wahyu.
Wahyu melanjutkan, metode pemasangannya pun cukup mudah hanya tinggal tempel di visor helm saja. Dipasangkan pada bagian visor layaknya tear-off. Namun sebelum menempel, pastikan permukaan helm sudah terbebas dari debu dan air.
“Penggunaannya bisa di semua helm, selama sudah flat visor. Kalaupun mau dipasang pada visor yang cembung sebetulnya bisa saja, tetapi harus dipotong lagi, ukurannya disesuaikan. Risikonya anti scrath-nya jadi sedikit karena medianya semakin kecil,” katanya.
Bicara soal harga, untuk harga per-satu lembar anti Rain (hydrophobic) dan anti scratch film dibanderol Rp 25 ribu.
“Lama pemakaian bisa sampai 3-4 bulan. Saya sendiri sudah pakai 4 bulan masih berfungsi normal," tutur Wahyu.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/27/152100815/modal-rp-25-ribu-bikin-kaca-helm-jadi-anti-air