JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan kendaraan bermotor roda empat nasional menjadi yang paling terdampak selama periode pandemi virus corona alias Covid-19 di regional ASEAN dengan penurunan hingga 51,1 persen dari tahun sebelumnya.
Torehan tersebut berdasarkan pencapaian sepanjang Januari - Agustus 2020 yang berhasil mencatatkan angka 323.507 unit, sebagaimana data rilisan Asean Automotive Federation (AAF).
Kendati demikian, Indonesia masih menduduki peringkat kedua dengan kontribusi 23 persen dari total penjualan di ASEAN sebanyak 1.396.972 unit. Sementara penjualan di Thailand sebagai pesaing terkuat berada di angka 456.858 unit (-33,4 persen).
Padahal, penjualan mobil di dalam negeri pada Januari - Agustus 2019 berhasil mencapai 661.919 unit, hanya tertinggal tipis dengan Thailand yang mampu mencatatkan 685.652 unit.
Negara ASEAN lainnya yang mengalami penekanan penjualan ialah Filipina. Sepanjang 8 bulan pertama 2020, penjualan kendaraan di sana tercatat sebanyak 123.489 unit, anjlok 47,6 persen.
Hal serupa juga terjadi di Singapura yang hanya memasarkan sebanyak 33.467 unit, turun 47,8 persen.
Penurunan penjualan kendaraan juga terjadi di Malaysia dan Vietnam. Penjualan di kedua negara ini tercatat masing-masing sebanyak 285.045 unit dan 151.903 unit, turun masing-masing 28,4 persen dan 25 persen secara tahunan.
Brunei Darussalam menjadi satu-satunya negara ASEAN yang mencatatkan peningkan penjualan signifikan selama periode ini. Tetapi, secara volume unit masih jauh tertinggal dari yang lain.
Berikut total penjualan mobil ASEAN pada Januari - Agustus 2020:
1. Thailand: 456.858 unit (-33,4 persen)
2. Indonesia: 323.507 unit (-51,1 persen)
3. Malaysia: 285.045 unit (-28,4 persen)
4. Vietnam: 151.903 unit (-25 persen)
5. Filipina: 123.489 unit (-47,6 persen)
6. Myanmar: 14.033 unit (+12,5 persen)
7. Singapura: 33.467 unit (-47,8 persen)
8. Brunei Darussalam: 8.670 unit (+9.3 persen)
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/05/073558415/penjualan-mobil-di-indonesia-terpuruk-di-asean