JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar sepeda motor bertampang retro tidak sebesar segmen lain, tapi peminatnya tetap ada. Buktinya ialah beberapa merek motor tetap membuat produk bertampang jadul.
Buat sebagian orang, guratan masa lampau merupakan tren yang tak lekang zaman. Bagi yang sudah berumur tampilan klasik dapat menjadi obat kangen, sedangkan yang muda menunjang mode.
Berikut empat motor bertampang klasik yang dijual di Indonesia.
1. Kawasaki W175
Kawasaki W175 pertama kali meluncur di Kawasaki Bike Week (KBW) 2017 di Ancol, Jakarta Utara.
W175 diharapkan membawa angin segar bagi Kawasaki. Tampilan yang terinspirasi kakak kandungnya, yakni W800 dan W250, menjadikan W175 dapat dikatakan tak ada pesaing.
Bukan hanya tampilannya yang jadul teknologinya pun terbilang standar. Masih pakai karburator, berpendingin udara, rem depan cakram dan belakang masih tromol.
Sesuai ekspektasi motor ini ternyata disambut cukup baik. Melihat ada celah, Kawasaki kemudian meluncurkan W175 versi cafe racer dan scrambler pada 2019.
Per September 2020, W175 dibanderol Rp 30,8 juta, W175 Cafe seharga Rp 33,8 juta, dan W175 TR seharga Rp 29,9 juta.
2. Yamaha XSR155
Setelah Thailand, Yamaha XSR155 meluncur di Indonesia akhir 2019 lalu. Motor bergaya retro ini dibekali dengan mesin dan sasis yang sama seperti MT-15.
Menariknya tampilan standarnya sudah seperti motor-motor custom. Hanya tinggal melakukan beberapa ubahan, XSR155 sudah bisa bertransformasi menjadi cafe racer, tracker, atau scrambler.
Didit Adityawan, builder Newspeed Garage, mengatakan, motor ini cukup mudah dipersonifikasi sesuai keinginan.
Untuk berubah jadi cafe racer, tinggal ganti setang model clubman atau clip-on. Selain itu, mengganti jok dengan model buntut tawon atau hornet.
Untuk model tracker atau scrambler, bisa aplikasikan ban off road atau dual purpose. Selanjutnya, agar handling motor lebih baik lagi, bisa ganti dengan setang yang lebih lebar.
"Khusus untuk scrambler, bisa ganti knalpotnya. Jadi pipa leher knalpotnya lewat atas, antara kaki dan mesin," kata Didit.
Yamaha membanderol XSR155 dengan harga Rp 36.265.000 (OTR Jakarta) dan tersedia dalam dua warna pilihan.
3. Honda Super Cub C125
Honda Super Cub C125 meluncur di GIIAS 2018. Kehadirannya seolah menjadi oase di tengah kemerosotan tren motor bebek atau moped yang tergerus skutik.
Harga saat meluncur harganya Rp 55 juta on the road (OTR) Jakarta. Harga mahal itu ternyata jadi bumbu dan justru membuat pesanan mengular.
Pada Februari 2020 harga C125 meningkat tajam jadi Rp 64 juta. Kemudian tak lama hanya selang tiga bulan yakni pada Mei 2020 banderolnya kembali naik jadi Rp 72 juta perpajakan Jakarta.
Harga tersebut membuatnya sebagai motor bebek termahal di Indonesia dan dalam sejarah. Tapi tak lama predikat tersebut diambil saudaranya sendiri Honda CT125 dengan harga Rp 75 juta.
4. SM Sport Cub Classic
SM Sport Cub Classic pertama kali muncu di ajang Motorcycle Show (IMOS) 2018. Motor bebek retro itu langsung mencuri perhatian sebab dianggap mirip dengan Honda Super Cub C125.
Sekilas memang mirip tapi jika ditelisik Cub Classic sebetulnya lebih pesolek dalam arti dibubuhi kosmetik.
Pertama ialah suspensi depannya seperti model upside down (USD). Peleknya jari-jari model rapat, mirip seperti pelek modifikasi yang sering dilakukan para penggemar bebek dan skutik retro.
Kemudian motor ini sudah dibekali dengan jok belakang dan pijakan kaki pembonceng. Beda dengan C125 yang single seater dan tanpa pijakan kaki.
Paling menarik ialah harganya. Saat meluncur Cub Classic dibanderol Rp 18,8 juta OTR Jakarta. Selisih lebih dari Rp 35 juta saat banderol C125 masih Rp 55 juta, atau Rp 50 jutaan saat sekarang dibanderol Rp 72 juta.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/01/101200415/4-motor-retro-klasik-yang-dijual-di-indonesia