JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini tersebar video perampasan pengemudi truk yang berlokasi di Jalan Tol Wiyoto Wiyono KM 15/800 arah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (30/9/2020).
Kejadian ini memang kerap dialami pengemudi truk yang sedang berhenti di bahu jalan, apalagi waktunya dini hari, saat jalanan sepi. Nampaknya truk yang menepi sedang mengalami masalah pada kendaraannya.
Melihat pengemudi yang sendirian dan tidak waspada, kesempatan ini dimanfaatkan oleh komplotan perampas. Lalu apa yang bisa dilakukan agar bisa mengurangi adanya perampasan di jalan raya maupun tol?
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan, Aptrindo berharap kepada pihak pengelola jalan tol untuk memberikan perlindungan.
“Mungkin bisa diadakan patroli sehingga pengemudi truk bisa merasa aman saat di jalan. Apalagi pada saat-saat krusial seperti sekarang ini dengan banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan yang mengarah ke kriminal,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2020).
Bambang mengatakan, titik-titik terjadinya perampasan sudah tidak bisa diperhitungkan lagi. Kalau sebelum pandemi Covid-19, kita bisa memetakan daerah rawan seperti di pelabuhan, pergudangan, dan tempat tanpa penerangan.
“Tapi kalau hari ini, ditempat terang benderang pun orang berani melakukan kejahatan karena sudah benar-benar terpaksa,” kata Bambang.
Bambang juga memberikan beberapa tips untuk pengemudi truk agar tetap aman dari aksi perampasan di jalanan. Pertama, jangan berhenti di daerah yang sepi, gelap dan rawan, kemudian siapkan uang pecahan kecil.
“Sebisa mungkin usahakan truk berjalan secara beriringan (konvoi) dengan beberapa teman. Kemudian jangan berhenti ketika ada yang menyetop truk di tengah perjalanan,” kata dia.
“Sambil mencari pos polisi terdekat untuk meminta bantuan dan perlindungan, pengemudi bisa bunyikan klakson sekeras mungkin untuk menarik perhatian,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/03/144100215/perampasan-pengemudi-truk-di-tol-aptrindo-berharap-ada-pengawasan-lebih