JAKARTA, KOMPAS.com - Industri kendaraan bermotor roda dua memperlihatkan pertumbuhan positif pasca-penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi pada Juni-Juli 2020.
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan penjualan sepeda motor di pasar domestik pada Juli 2020 mencapai 292.205 unit, tumbuh 74 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di angka 167.992 unit.
Torehan ini bahkan lebih baik dari dua bulan sebelumnya (April-Mei), saat pemerintah menerapkan PSBB untuk kali pertama dalam upaya menekan penyebaran virus corona alias Covid-19.
Kendati demikian, Sekertaris Jenderal AISI Hari Budianto menyebut penjualan motor nasional belum kembali normal atau sebelum ada pandemi. Dibandingkan Juli 2019, masih anjlok 45 persen.
Adapun volume motor yang terjual di pasar dalam negeri sepanjang tahun ini mencapai 2.178.694 unit. Jauh lebih rendah dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang berada di angka 3.753.271 unit atau minus 42 persen.
Sementara pada kinerja ekspor, penjualan motor selama Juli 2020 juga mengalami kenaikan 74 persen dari bulan sebelumnya, yakni dari 32.884 unit menjadi 57.070 unit.
Namun jika melihat capaian tahun lalu, torehan tersebut masih melemah 20 persen. Untuk total ekspor di sepanjang tahun ini tercatat berada di angka 321.250 unit, turun 26,7 persen dari periode sama tahun lalu di angka 438.782 unit.
Untuk jenis motor yang paling laris masih ditempati skuter matik (skutik) dengan kontribusi 88,2 persen. Kemudian diikuti oleh motor sport (6,1 persen) dan bebek (5,7 persen).
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/27/070200715/penjualan-sepeda-motor-mulai-naik-tapi-masih-minus