Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Salah Kaprah Pengemudi Saat Berkendara Malam Hari

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat akan bepergian jarak jauh, banyak orang yang lebih memilih untuk berkendara malam hari. Berbagai alasan digunakan, seperti menghindari panas atau kemacetan.

Meski tidak kepanasan dan kondisi jalan lebih sepi, tapi mengemudi malam hari memiliki dampak negatif. Sebab, ada beberapa faktor yang bisa membuat tubuh terasa lebih lelah.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, anggapan mengemudi di malam hari lebih terasa berat memang benar. Sebab, beraktivitas di malam hari tidak sesuai dengan siklus tubuh manusia.

"Saat malam hari tidak sesuai dengan siklus. Malam hari adalah jamnya tubuh manusia untuk beristirahat," ujar Sony, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Di malam hari, tubuh manusia sudah merasakan lelah dan mengantuk, apalagi bagi yang belum terbiasa terjaga hingga larut malam.

Sony mengatakan, ada beberapa perbedaan ketika mengendarai mobil di malam hari dengan siang hari. Rintangan yang akan ditemui saat mengemudi malam hari adalah jarak pandang yang terbatas dan kondisi badan yang kelelahan.

Banyak pengemudi yang mengatasi kantuk dengan mengonsumsi minuman energi. Sayangnya, tidak banyak yang sadar dampak dari minuman tersebut.

"Minuman energi memberikan boost yang cepat, tetapi drop-nya juga cepat. Sehingga sering membuat pengemudi merasa fit padahal sudah drop, bisa menyebabkan microsleep," kata Sony.

Sony menyarankan, sebaiknya pengemudi tidur minimal tujuh jam sebelum mengemudi. Sehingga, kondisi tubuh akan lebih terjaga.

“Selain beristirahat sebelum berangkat, lakukan istirahat secara rutin ketika melakukan perjalanan di malam hari. Jangan memaksakan diri jika sudah ngantuk,” ujar Sony.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/18/172200915/salah-kaprah-pengemudi-saat-berkendara-malam-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke