JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu lampu yang biasanya ada pada mobil, adalah lampu kabut alias fog lamp. Bicara lampu tambahan ini, untuk beberapa mobil khususnya dari Eropa biasanya dilengkapi dengan lampu kabut belakang atau rear fog lamp.
Berbeda dengan yang ada di depan, rear fog lamp biasanya menggunakan warna merah. Ketika menyala, pancaran sinar juga cenderung lebih terang dari lampu rem ketika posisi idle (tidak diinjak pedal rem).
Kemudian untuk penempatan lampunya berada di bagian bawah, biasanya menempel di bumper belakang.
Lalu apa fungsi dari rear fog lamp ini?
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana mengatakan, rear fog lamp sudah menjadi piranti standar pada kendaraan Eropa, fungsi sebagai alat komunikasi dengan pengguna jalan lain.
“Rear fog lamp berfungsi sebagai alat komunikasi dengan kendaraan di belakangnya saat hujan deras dan jarak pandang yang terbatas,” ucap Sony kepada Kompas.com, Senin (17/8/2020).
Sony mengatakan, adanya rear fog lamp diharapkan agar pengemudi di belakang mampu mejaga jarak. Sehingga walaupun kondisi jalan sedang hujan deras maupun berkabut, bukan dengan menggunakan lampu hazard, tetapi menyalakan rear fog lamp.
“Posisi rear fog lamp yang di bawah memiliki tujuan supaya tidak sejajar dengan mata pengemudi lain yang bisa menyilaukan. Selain itu, sifat rear fog lamp hanya sebagai pelengkap,” kata Sony.
Selain mobil Eropa, ada juga beberapa pemilik kendaraan yang menambahkan sendiri atau modifikasi agar tampil beda. Sony mengatakan, boleh saja selama terangnya sama dengan lampu rem dan tidak menyilaukan orang yang di belakang.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/18/094200615/belum-banyak-yang-paham-fungsi-rear-fog-lamp-pada-mobil