JAKARTA, KOMPAS.com - Blind spot atau titik buta, tidak hanya ada pada kendaraan dengan dimensi yang besar seperti truk atau pun bus.
Tetapi saat berkendara menggunakan kendaraan pribadi dengan dimensi yang lebih kecil pun tidak terlepas dari keberadaan area blind spot.
Sebisa mungkin pengendara menghindari area blind spot saat berkendara guna mencegah adanya kendaraan lain yang tidak terlihat.
Sebab, kondisi tersebut berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas karena pengemudi tidak mengetahui keberadaan kendaraan lain.
Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seorang pengendara untuk meminimalisir titik buta pada kendaraannya.
“Untuk meminimalisir bisa memaksimalkan area pandang pada spion, jadi atur spion semaksimal mungkin sebelum jalan,” ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (9/8/2020).
Selain itu, Marcell menambahkan, pengendara juga bisa menambahkan peranti lain seperti blind spot mirror.
Perangkat ini bisa meminimalisir area blind spot yang tidak bisa terpantau oleh pengendara saat berkendara di jalan raya.
“Bisa menggunakan blind spot mirror atau menambahkan blind spot detection system,” katanya.
Cara lain, yaitu dengan memperhatikan jalur yang aman sebelum memutuskan untuk mendahului atau berpindah jalur.
“Jangan lupa untuk menengok terlebih dahulu sebelum berpindah jalur, karena bisa saja ada mobil yang terjebak di blind spot kita,” tuturnya.
Selanjutnya, langkah yang terakhir untuk mencegah blind spot bisa juga dengan mencondongkan badan sebelum berbelok.
“Condongkan badan ke kiri saat akan berbelok ke kanan, ini untuk meminimalisir blind spot dari pilar A kendaraan sebelah kanan,” ucapnya.
Dengan menerapkan beberapa langkah tersebut maka area blind spot saat mengendarai kendaraan pribadi juga bisa diminimalisir.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/09/112200615/begini-cara-meminimalisir-blind-spot-saat-berkendara