Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Autodidak, Begini Teori Berboncengan Motor yang Benar

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknik berkendara bukan hanya harus dipahami oleh pemotor, tapi juga yang dibonceng. Sebab, hal tersebut juga berpengaruh terhadap keselamatan saat di jalan raya.

Penumpang sepeda motor kerap dijuluki boncenger tidak bisa hanya sekadar duduk saja di jok belakang. Ada beberapa teknik yang perlu diketahui agar pengendara juga lebih nyaman saat membawa motor.

Salah satu kesalahan yang banyak dilakukan adalah boncenger duduk menjauhi pengendara. Biasanya, hal ini banyak dijumpai pada ojek online dan penumpangnya.

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, hal tersebut tidak direkomendasikan. Sebab, kerenggangan antara boncenger dan biker mengurangi keseimbangan motor. Keseimbangan merupakan faktor paling krusial saat berkendara motor.

"Dalam teori safety riding, sewaktu berboncengan seharusnya boncenger menghadap ke depan dan bagian dadanya menyender ke punggung biker. Gunanya buat menyatukan distribusi bobot yang akhirnya memaksimalkan pusat gravitasi dan keseimbangan," ujar Jusri, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Jusi menambahkan, untuk pengendara dan boncenger bukan pasangan suami istri, bisa menggunakan kedua lutut bagian dalam untuk menjepit pinggul pengendara. Sehingga, gerakan pengendara bisa menyatu dengan penumpang, karena kalau tidak sesuai bisa berbahaya saat manuver.

"Teori itu bisa disikapi bijak oleh siapapun boncenger yang mau aman berkendara. Boncenger yang membekap biker dikatakan posisi ideal saat berkendara," kata Jusri.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/01/104200215/jangan-autodidak-begini-teori-berboncengan-motor-yang-benar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke