Kupas Penyebab Kecelakaan Marquez Hingga Patah Tulang

JAKARTA, KOMPAS.com - Marc Marquez alami kecelakaan fatal hingga cedera parah pada seri pembuka MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol. Juara dunia tahun lalu ini bahkan alami dua kecelakaan sekaligus.

Kecelakaan pertama saat dirinya memimpin jalannya balapan. Marquez mengalami lowside, keadaan di mana pebalap terjatuh bersama dengan motornya, karena kehilangan grip kedua atau salah satu ban tanpa mendapatkan traksi kembali.

Lowside paling sering terjadi ketika pebalap kehilangan grip di bagian depan.

Saat itu, Marquez terseret keluar trek hingga ke gravel. Hebatnya, pebalap Spanyol tersebut tetap dapat mempertahankan keseimbangan dan bertahan di atas motor.

Marquez pun kembali ke trek dan melanjutkan balapan. Kehebatan berikutnya ditunjukkan saat dirinya mengejar posisi teratas dan melewati banyak pebalap lain.

Saat sudah berada di posisi ketiga, ketika sedang mengejar Maverick Vinales, Marquez kembali mengalami kecelakaan. Kali ini, langkahnya harus terhenti.

Marquez mengalami highside, di mana roda belakang meluncur ke sisi yang berlawanan saat menikung, lalu kembali mendapatkan grip, sehingga membuat motor dan pengendaranya terpelanting.

Pebalap bisa terpental, karena saat ban mendapat grip, sokbreker akan mengalami rebound atau pantulan balik yang cukup keras. Highside sendiri sudah membuat banyak pebalap cedera parah, mulai dari patah tulang selangka hingga patah di bagian kaki.

Pada kasus Marquez, patah tulang lengan atas yang dialaminya terjadi bukan karena dirinya terbanting ke aspal. Patah tulang ini akibat tertabrak motornya sendiri yang terseret setelah kecelakaan.

Banyak pebalap lain yang mengalami patah tulang akibat highside. Mata kaki Mick Doohan remuk dan memaksa ia untuk pensiun. Tahun 2010, Valentino Rossi mengalami patah kaki dan terpaksa absen beberapa seri hingga kehilangan kesempatan menjadi juara dunia.

Sedangkan, Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa juga pernah mengalami patah tulang selangka akibat highside.

Hingga sekarang, belum ada teknologi yang dapat meramal motor akan memprediksi atau mencegah kapan lowside atau highside akan terjadi.