JAKARTA, KOMPAS.com – Model bus besar secara umum terbagi menjadi dua, dengan mesin depan atau mesin belakang. Bus besar dengan mesin depan biasa digunakan sebagai armada kelas ekonomi atau dengan trayek dekat sampai sedang.
Bus mesin depan biasa dipilih karena harga sasisnya yang lebih murah daripada mesin belakang. Selain itu, bus mesin depan lebih cocok pada kondisi jalan yang stop & go karena akselerasinya yang lebih spontan.
Secara dimensi, bus dengan mesin depan memiliki panjang sekitar 12 meter dengan tinggi 3,6 meter, tidak jauh berbeda dari mesin belakang. Namun ada beberapa detail eksterior dan interior yang bisa membedakan bus mesin depan dengan belakang.
“Pada bagian depan bus bermesin depan, terdapat gril yang berfungsi untuk masuknya angin ke mesin. Sedangkan bus mesin belakang tidak ada gril,” ucap Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto kepada Kompas.com, Senin (20/7/2020).
Gril sangat dibutuhkan pada bus mesin depan agar ada pasokan angin yang masuk ke mesin. Kemudian kisi-kisi yang biasa ada di bagian samping belakang di bus mesin belakang, tidak ada di bus bermesin depan.
Tidak adanya kisi-kisi pada bagian samping bodi membuat tampilan bodi samping bus terlihat bersih. Sedangkan ruang kososng di bagian belakang, bisa dimanfaatkan sebagai bagasi dan tempat menyimpan ban serep.
Werry juga mengatakan, bus mesin depan biasanya ada gundukan mesin di bagian depan. Gundukan ini posisinya tepat berada di samping kursi pengemudi. Hal ini membuat jalan masuk penumpang lebih sempit dari bus mesin belakang.
“Kalau pakai AC, membuat gang way penumpang agak sempit. Karena posisi kompresor yang ada di samping mesin,” kata Werry.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/20/190100115/ini-perbedaan-fisik-bus-mesin-depan-dengan-mesin-belakang