JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) hingga saat ini mengaku telah memperbaiki 9.043 unit Gran Max dan Luxio yang masuk program recall akibat masalah setang seher. Artinya, pencapaian tersebut baru 24 persen dari total 36.915 unit yang terindikasi.
Meski diklaim cukup baik, bukan berarti tanpa kendala. Menurut Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT ADM, ada beberapa situasi yang membuat penanganan perbaikan menjadi lebih lama.
"Selain karena pandemi, kendala lain terutama untuk daerah di luar Jawa, seperti Sumatera, Sulawesi, dan Indonesia Bagian Timur (IBT), di sana selain jaringan diler tak sebanyak di Jawa, jarak tempuhnya pun cukup jauh-jauh," ucap Bambang saat sesi tanya jawab secara virtual, Jumat (17/7/2020).
Bambang menjelaskan, untuk di Pulau Jawa lebih mudah bukan hanya karena masalah fasilitas, melainkan juga didukung oleh informasi soal recall yang lebih cepat dan mudah diterima pemilik kendaraan.
Direktur Pemasaran PT ADM Amelia Tjandra mengatakan, pada dasarnya tingkat kesadaran masyarakat sudah cukup baik terhadap masalah recall.
Hanya saja, kondisi tersebut juga tergantung dari bagaimana pola konsumennya, apalagi untuk jenis kendaraan niaga seperti Gran Max.
Dari segi pemilik kendaraan mungkin akan lebih mudah, tetapi bila unitnya disewakan dan digunakan oleh konsumen, maka hal tersebut akan menjadi sulit untuk mengatur waktu ke bengkel guna melakukan perbaikan atau pergantian komponen setang seher.
"Kalau pemilik tidak masalah, tapi kalau pengguna atau penyewa akan sulit karena menyangkut masalah bisnis dan waktu. Bila mereka ke bengkel untuk melakukan perbaikan selama 14 jam itu tentu akan membuat mereka rugi," ujar Amel.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/18/082200715/curhat-daihatsu-soal-kendala-recall-luxio-dan-gran-max