JAKARTA, KOMPAS.com – Saat naik bus, baik ketika pergi ke luar kota maupun pariwisata, pengemudi pasti ditemani oleh asistennya atau biasa disebut kernet. Kernet ini ini biasanya terdiri dari satu orang, bahkan ada juga perusahaan otobus (PO) yang memiliki dua orang.
Pada dasarnya, ukuran bus yang besar menjadikan pengemudi butuh adanya asisten. Blind spot pada bus juga besar, dengan adanya kernet, tugas pengemudi jadi lebih ringan saat bermanuver.
“Kernet ya untuk memberi aba-aba parkir atau memantau sisi kiri bus,” kata Anthony Steven Hambali, pemilik PO Sumber Alam, kepada Kompas.com, Selasa (14/7/2020).
Selain itu, pada bus AKAP, kernet juga bertugas untuk memeriksa manifes atau jumlah penumpang yang ada di kabin. Kernet juga bertugas untuk membantu ganti ban bus dan ikut memelihara kendaraan.
“Memelihara kendaraannya meliputi membersihkan bus bagian dalam dan luar, mengecek air aki, radiator, wiper, oli, dan fungsi lampu,” ucap Anthony.
Anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya, juga menambahkan, pekerjaan kernet juga seperti pramugara atau pramugari dalam perjalanan antarkota.
“Setau saya yang utama yaitu melayani penumpang, mengecek daftar penumpang, bagasi, dan sebagainya. Bisa dibilang seperti pramugara atau pramugari,” kata Dimas kepada Kompas.com.
Lalu apakah kernet harus bisa juga menyetir bus? Anthony mengatakan, kernet tidak harus bisa menyetir, malah tidak boleh memegangnya. Sedangkan Dimas memiliki pendapat yang berbeda.
“Ada saja yang bisa menyetir bus kalau sekadar langsir, dari parkiran ke selter pemberangkatan atau jarak dekat saja. Tetapi, enggak semua kernet bisa menyetir bus,” ucap Dimas.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/14/151400615/kernet-bus-tugasnya-seperti-pramugari-pesawat