JAKARTA, KOMPAS.com – Bus terdiri dari dua bagian utama, bodi dan sasis. Bodi biasa dibuat oleh karoseri, sedangkan sasis dari pabrikan. Sebelum dibuatkan bodi di karoseri, sasis bus harus diantar ke karoseri.
Sering terlihat di jalanan, orang yang sedang membawa kendaraan namun tidak ada bodinya. Itu lah bagaimana sasis diantar dari pabrik menuju karoseri untuk dibuat bodinya. Biasanya sasis yang disetir langsung berjenis ladder frame.
Lalu mengapa sasis tersebut harus diantar langsung ke karoseri dengan cara disetir?
Deputy GM. Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia, Prasetyo Adi Yudho mengatakan, mengantar sasis dengan cara disetir lebih efisien dibanding harus dipaket atau digendong.
“Kalau digendong kan unitnya panjang dan biayanya mahal, jadi lebih efisien untuk diantar langsung dengan cara disetir,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, Jumat (10/7/2020).
Pengantaran sasis menuju karoseri ini bukan hanya berlaku untuk sasis bus besar saja, namun juga untuk sasis bus medium. Prasetyo mengatakan dengan disetir langsung bisa menghemat biaya sampai Rp 5 jutaan.
“Selisih biaya jika digendong di atas truk dengan diantar langsung atau disopiri sekitar Rp 5 jutaan,” kata Prasetyo.
Pengemudi yang mengantar sasis tersebut pun memiliki standar operasinya. Pengemudi harus menggunakan helm, pelindung diri, dan sabuk pengaman. Selain itu, pabrikan juga menyarankan agar pengemudi beristirahat cukup dan mengikuti batas kecepatan.
“Kita minta pengemudi agar beristirahat apabila sudah menyetir selama tiga jam dan kecepatannya juga dibatasi, 60 kpj. Jadi kalau perjalanannya jauh, bisa sampai menginap,” kata dia.
Berbeda dengan model sasis ladder frame, sasis modular atau yang biasa memakai space frame pengirimannya tidak bisa disetir langsung, jadi harus diangkut dengan truk flat bed.
Sasis modular yang terdiri dari bagian depan dan belakang sasis kemudian akan disambung dengan space frame di karoseri. Setelah itu baru sasis dibuatkan bodinya oleh karoseri.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/11/100200615/pernah-bertemu-sasis-bus-tanpa-bodi-disetir-di-jalan-ini-alasannya